BerandaCOVID 19
Selasa, 31 Mei 2021 11:35

Cegah Kemunculan Klaster Lapas, LPP Semarang Perketat Aturan Physical Distancing

Suasana physical distancing antarnapi dari dalam Lapas Perempuan Semarang. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Klaster lapas yang belakangan menjadi sorotan di Jawa Tengah membuat pihak berwajib meninjau ulang protokol kesehatan yang sebelumnya mereka terapkan di lingkungan lapas, nggak terkecuali di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang.<br>

Inibaru.id – Penjara bisa menjadi ruang isolasi yang aman saat terjadi wabah di suatu wilayah. Dengan aturan keluar-masuk yang ketat, para pesakitan harusnya aman dari pandemi. Namun, kemunculan Covid-19 klaster lapas di Jawa Tengah belum lama ini tentu saja membuyarkan teori tersebut.

Saat wabah berhasil menyusup ke penjara, para tahanan tentu saja diliputi kegelisahan. Ibarat ikan dalam akuarium yang sempit, para penghuni hotel prodeo ini tentu begitu rentan tertular virus yang dapat menyebabkan kerusakan di paru-paru ini.

Berkaca dari kasus ini, Lembaga Pemasyaratan Perempuan (LPP) Kelas IIA Semarang pun berupaya melakukan upaya antisipasi. Aturan protokol kesehatan ditinjau ulang. Penerapan physical distancing juga diperketat, khususnya bagi warga binaan yang selama di lapas juga "bekerja".

Para tahanan khusus perempuan itu wajib menjaga jarak minimal satu meter satu sama lain. Harapanya, tentu saja supaya bisa mengurangi kontak fisik antarnapi. Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala LPP Semarang Kristiana Hambawani.

"Semoga aturan jaga jarak antarnapi bisa mengurangi risiko tertular virus ya. Mereka juga wajib menerapkan 3M saat beraktivitas," ujarnya.

Warga binaan di lapas ini memang tergolong unik, karena selama menjalani masa tahanan, mereka tetap bisa "bekerja" dari balik jeruji, mulai dari menjalani profesi penjahit, koki, seniman, hingga pembatik. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Suasana physical distancing antarnapi dari dalam Lapas Perempuan Semarang. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025

Ranking Kampus Terbaik Dunia versi Webometrics, Undip Peringkat ke-4 Nasional

31 Jan 2025

Gelar Tradisi Kawalu per 1 Februari 2025, Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan

31 Jan 2025

Keluarga Marlot Bruggeman, Meninggalkan Belanda demi Pulau Kei Kecil di Maluku

31 Jan 2025

Tiga Kapal Tongkang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang, Polda Terjunkan Tim Pengawas

31 Jan 2025

Punahnya Tradisi 'Ganti Jeneng Tuwa' di Kalangan Laki-laki Wonogiri

31 Jan 2025

Candi Gunung Wukir, Prasasti Canggal, dan Jejak Sejarah Kerajaan Medang

31 Jan 2025

Coffee Morning, PMI Kota Semarang Simulasikan Cara Menolong Korban Kecelakaan

31 Jan 2025

Khilaf atau Kebiasaan? Ketika Kejahatan Terjadi Berulang Kali

31 Jan 2025

Dua Versi Cerita Asal-usul Tradisi Labuhan Merapi

1 Feb 2025

Transisi Energi, Pusat Tenaga Nuklir hingga 4,3 GW Akan Dibangun di Tanah Air

1 Feb 2025

Berteman Sepi pada Akhir Pekan? Tontonlah 'Nowhere'!

1 Feb 2025

Pesona Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Magnet Wisata dan Simbol Keberagaman

1 Feb 2025

Cara Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg Usai Dilarang Dijual di Pengecer

1 Feb 2025

Warga Terdampak Tanah Gerak di Banjarnegara Akan Dibangunkan Hunian Tetap-Layak

1 Feb 2025

Hijab Bukan Penghalang, Justru Simbol Kekuatan dan Identitas

1 Feb 2025

Semarang Zoo Dikunjungi 5.000 Orang Selama Libur Panjang

1 Feb 2025

Waspada Aquaplaning saat Mobil Terjang Genangan Air, Begini Cara Menghindarinya

2 Feb 2025

Aturan Minum Obat 3x Sehari, Setiap Habis Makan atau Setiap 8 Jam?

2 Feb 2025

Mengenal Ajian Semar Mesem, Konon Jadi Solusi Percintaan Orang Jawa Zaman Dulu

2 Feb 2025