Inibaru.id - Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Jateng melakukan pengawasan tiga kapal tongkang (Tk) Bina Samudera 38, Bina Benua 36, dan FC Kingkong bermuatan kayu log kandas di Pantai Cipta, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (30/1).
Tinggi gelombang akibat cuaca buruk dan angin kencang menjadi penyebab kandasnya ketiga kapal itu. Direktur Polairud Kombes Pol Hariadi mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk memantau situasi, sekaligus memastikan nggak ada gangguan keamanan dan dampak lingkungan dari insiden tersebut.
"Tim sudah dikerahkan agar proses evakuasi bisa segera dilakukan. Saat ini, prioritas utama kami adalah memastikan tidak ada ancaman keselamatan bagi awak kapal serta mencegah dampak lingkungan akibat kebocoran tongkang maupun kayu log yang jatuh ke laut," kata Hariadi, Jumat (31/1).
Kapal tongkang (Tk) kandas berawal pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 14.00 WIB, Kala itu Kapal Bina Samudera 38 yang bermuatan kayu log terseret arus hingga terdampar di pantai. Kapal Bina Benua 36 kemudian berusaha melakukan evakuasi kayu log pada malam harinya, tapi gagal.
"Cuaca yang semakin memburuk membuat evakuasi gagal dilakukan; bahkan tali penarik sampai putus," jelasnya.
Sehari setelahnya atau pada Kamis (30/1) pagi, sekitar pukul 04.00 WIB Kapal FC Kingkong yang tengah lego (labuh) jangkar di perairan Pelabuhan Tanjung Emas juga mengalami nasib serupa. Jangkar larat (terseret) hingga kapal terdampar tepat di belakang Bina Samudera 38.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, (tapi) kerugian material cukup signifikan, salah satunya karena tongkang dalam kondisi miring dan diduga bocor akibat benturan dengan batu-batu pemecah gelombang di Pantai Cipta," ujarnya.
Selain itu, Hariadi melanjutkan, beberapa kayu log yang diangkut juga jatuh ke laut. Namun, belum ada pendataan jumlah kayu yang terhanyut. Agar kerugian nggak bertambah, tim pengamanan dan pengawasan pun segera diturunkan karena hingga kini dua kapal masih kandas.
"Kami terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, termasuk pihak pelabuhan dan pemilik kapal untuk mempercepat proses evakuasi," pungkasnya.
Duh, cuaca buruk kembali memakan korban. Stay safe ya, Millens! (Danny Adriadhi Utama/E10)