Inibaru.id - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali menegaskan diri sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia setelah menempati peringkat ke-4 terbaik nasional dalam pemeringkatan Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2025.
Hal ini menjadi pencapaian tertinggi Undip sejak kali pertama masuk dalam pemeringkatan Webometrics. Kampus kebanggaan Kota Semarang ini menempati ranking ke-4 nasional dan ke-995 dunia.
Posisi tersebut mengungguli kampus-kampus kenamaan lain di Tanah Air seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Brawijaya (Unibraw).
Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan, peringkat ini menjadi kado yang indah di awal tahun; prestasi yang membanggakan, mengingat tiap tahun Undip terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Tahun 2022 kami peringkat ke-21 Indonesia, lalu naik ke-8 tahun berikutnya. Sempat turun pada awal 2024, sekarang melejit hingga peringkat ke-4," terangnya melalui keterangan tertulis yang diterima Inibaru.id, Kamis (30/1). “Semoga ini menjadi motivasi bagi seluruh akademisi Undip untuk terus berkarya.”
Sempat Terlempar hingga Peringkat ke-374
Wakil Rektor III Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Hukum dan Organisasi Prof Adian Fatchur Rochim mengungkapkan, Undip sempat terlempar hingga peringkat ke-374 nasional pada Juli 2024 karena beberapa situs terkena pranala balik (backlink) ilegal.
"Hal tersebut langsung menjadi perhatian serius tim IT yang bekerja keras untuk selalu memantau laman website resmi Undip. Inilah hadiah dari hasil kerja keras tersebut," sebutnya bangga.
Namun begitu, Adian nggak mau mengatakan bahwa pencapaian ini adalah semata karena kerja keras tim IT. Menurutnya, pencapaian itu juga merupakan hasil kerja keras seluruh dosen Undip, karena sistem penilaiannya juga melibatkan banyaknya jumlah karya ilmiah.
“Metode pemeringkatan untuk edisi Januari 2025 ini Cybermetrics Lab menggunakan dua indikator, yaitu webometric dan bibliometric. Jadi, bukan semata dari struktur website di domain perguruan tinggi, tapi juga jumlah karya ilmiah dan sitasi dosen/ peneliti, serta reputasi penerbit”, akunya.
Metode Pemeringkatan Webometrics
Sistem Webometric yang dikembangkan Cybermetrics Lab di Spanyol dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada Januari dan Juli. Pemeringkatan ini mengukur akurasi laman resmi dengan kinerja akademik universitas.
Kepala Cybermetrics Lab di Instituto de Bienes y Políticas Públicas (IPP) Dr Isidro F Aguillo dalam laman resminya menerangkan, peringkat laman (webometrics) yang diterbitkan sejak 2004 bertujuan mempromosikan akses terbuka terhadap pengetahuan yang dihasilkan oleh kampus.
Khusus untuk edisi Januari 2025, pemeringkatan mencakup hampir 32.000 institusi pendidikan tinggi (HEIs) dari seluruh dunia, menggunakan indikator webometrik dan bibliometrik, yang dirangkum dari sumber terpercaya seperti Majestic, Google Scholar, dan Scimago-Scopus.
Data laman dikumpulkan pada hari-hari pertama Januari, sedangkan informasi bibliometrik mencakup periode 2019-2023. Sejauh ini, ranking universitas teratas ini linar dengan versi lembaga pemeringkatan lain. Bedanya, Webometrics juga menyediakan data tentang banyak institusi dari negara-negara Global South yang nggak ada di lembaga pemeringkatan lain.
Bagi perguruan tinggi, peringkat Webometrics jelas mencerminkan daya saing global dalam bidang akademik dan penelitian, karena peringkat menjadi wujud pengakuan terhadap kontribusi kampus dalam ilmu pengetahuan yang bisa terakses secara luas oleh masyarakat dunia.
Wah, selamat untuk pencapaiannya, ya! Yang almamater Undip, mana suaranya? (Siti Khatijah/E07)