BerandaAdventurial
Rabu, 5 Apr 2022 09:31

Masjid Saka Tunggal, Beneran Dibangun Sebelum Majapahit Eksis?

Masjid Saka Tunggal yang diklaim sebagai masjid tertua di Indonesia. (Tribunnews)

Kabarnya, Masjid Saka Tunggal di Desa Cikakak, Banyumas, adalah masjid tertua di Indonesia. Masjid ini berdiri pada 1288 atau beberapa tahun sebelum Majapahit eksis dan ratusan tahun sebelum Wali Songo menyebarkan Islam di Indonesia. Beneran?

Inibaru.id – Wali Sanga atau sembilan orang wali sering dianggap sebagai tokoh utama penyebaran Islam di Indonesia. Nah, mereka berdakwah di Nusantara pada sekitar abad ke-15, atau tepatnya saat Kerajaan Demak berjaya. Namun, di Banyumas, Jawa Tengah, ada masjid yang kabarnya berdiri jauh lebih lama sebelum Wali Sanga eksis, yakni Masjid Saka Tunggal.

Kehadiran Islam di Indonesia memang masih jadi perdebatan ya. Ada yang menyebut Islam sudah dikenal masyarakat Nusantara pada abad ke-13. Namun, ada juga yang menyebut Islam sudah hadir di sini sejak abad ke-7. Menariknya, Masjid Saka Tunggal disebut sudah berdiri sejak 1288 alias abad ke-13.

Hal ini berarti, masjid ini eksis beberapa tahun sebelum Majapahit eksis. Maklum, kerajaan ini diperkirakan berdiri sejak 1293 sampai 1527. Kalau Kerajaan Demak, berdiri pada 1481/1482 sampai 1554. Bukti kuat bahwa Islam sudah lama ada di Indonesia adalah berdirinya kerajaan Islam pertama di Tanah Air, yakni Samudera Pasai pada 1267 sampai 1521.

Balik lagi ke Masjid Saka Tunggal, ya, Millens. Masjid ini berlokasi di Desa Cikakak dan didirikan oleh Kiai Mustholih. Masjid ini disebut-sebut tertua di Indonesia, jauh lebih tua dari Masjid Wapauwe di Maluku yang berdiri pada 1414 dan Masjid Ampel di Surabaya yang didirikan pada 1421. Kalau Masjid Demak, baru berdiri pada 1474.

Sejumlah Versi Tahun Pendirian Masjid

Tiang tunggal Masjid Soko Tunggal. (wikimedia commons/fair use/Crisco 1492; edit: David Iliff)

Ada dua versi tahun pendirian Masjid Saka Tunggal di Peninggalan Kepurbakalaan, Sejarah, dan Nilai Tradisi Banyumas (2011) yang ditulis oleh Muhammad Abdullah. Versi pertama, masjid ini dibangun pada 1288. Menariknya, angka 1288 terukur di tiang tunggal (soko tunggal) di dalam masjid.

Meski begitu, ada versi lainnya, yakni pada masa itu bangunan masjid masih dijadikan tempat peribadatan umat Hindu. Masjid ini baru berubah fungsi jadi tempat ibadah muslim pada 1522 oleh Kiai Mustholih.

Menariknya, Juru Kunci Masjid Saka Tunggal Sulam nggak berani mengklaim masjid ini sudah ada sebelum Majapahit berdiri. Satu hal yang pasti, dia berani memastikan masjid ini sudah ada sebelum Masjid Demak.

“Tahunnya saya tidak tahu pasti, tapi kalau dari cerita turun-temurun dari orang tua saya, kakek saya, buyut saya, masjid dibangun sebelum Demak Bintoro berdiri,” ungkapnya pada 14 Oktober 2019.

Pakar sejarah Prof. Dr Sugeng Priyadi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam penelitian berjudul Sejarah Masjid Saka Tunggal Cikakak yang ditulis Savitri Meiniadi dan dirilis 2016 lalu mengungkap versi lain. Di sini, dia menyebut angka 1288 di tiang merujuk pada tahun Hijriah, bukannya Masehi.

Tahun 1288 yang dimaksud Hijriah, yaitu tahun Islam bukan tahun Masehi, tetapi tahun Hijriah. Apabila tahun 1288 Hijriah bila dimasehikan adalah sekitar antara tahun 1840,” ungkap Prof. Dr Sugeng dalam wawancara untuk penelitian tersebut pada 28 Desember 2015.

Wah, ternyata klaim Masjid Saka Tunggal adalah yang tertua di Indonesia dan berdiri sebelum Majapahit masih jadi perdebatan, ya Millens. (Gat, Tir, Rep, Wik/ IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: