BerandaAdventurial
Senin, 29 Jun 2025 11:01

Candi Banyunibo, Candi Buddha yang Menawarkan Ketenangan bagi Siapa Saja yang Bertandang

Candi Banyunibo di Sleman, Yogyakarta. (Andi Yuni Wiranto)

Nggak cuma menawarkan kemegahan bangunan candi, kompleks Candi Banyunibo juga menawarkan hijaunya padang rumput yang cocok untuk dijadikan tempat piknik.

Inibaru.id - Kalau kamu sering menyambangi kawasan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, mungkin sudah akrab dengan megahnya candi-candi hindu peninggalan masa lalu. Tapi tahukah kamu, hanya sekitar 5 kilometer ke arah selatan dari hiruk-pikuk wisata Candi Prambanan, terselip sebuah permata kecil yang sunyi, tenang, dan menyimpan kedalaman spiritual yang berbeda? Inilah Candi Banyunibo, candi mungil bercorak Buddha yang berdiri sendiri di antara hamparan sawah dan rerumputan hijau.

Candi Banyunibo bukanlah destinasi wisata yang kaya turus layaknya Candi Ratu Boko atau Candi Prambanan yang berada di dekatnya. Tapi justru di situlah letak pesonanya. Dikelilingi hijaunya alam Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Candi Banyunibo menyambut siapa pun yang datang dengan suasana damai yang sulit ditemukan di destinasi wisata lain.

Menawarkan Ketenangan Seperti Namanya

Nama “Banyunibo” berasal dari bahasa Jawa "banyu" berarti air, serta "nibo" berarti menetes. Meski kamu nggak akan menemukan mata air atau tetesannya pada candi tersebut, sensasi yang ditawarkan candi ini seperti air jatuh perlahan yang menenangkan, menyegarkan, dan meresap dalam-dalam ke hati.

Candi ini bukan bangunan besar. Ukurannya hanya sekitar 15 x 14 meter dengan tinggi sekitar 14 meter. Tapi bentuknya yang proporsional, dengan stupa setinggi 3,5 meter di puncak, membuatnya terlihat anggun. Di dalamnya, hanya ada satu ruang kecil yang bisa menampung lima orang dalam waktu singkat. Pengelola membatasi waktu kunjungan di ruang dalam maksimal 15 menit demi menjaga kelestariannya.

Candi Buddha di Tengah Banyaknya Candi Hindu

Reruntuhan bangunan di kompleks Candi Banyunibo. (Gilang Singgih)

Yang membuat Banyunibo istimewa adalah identitasnya sebagai candi Buddha, meskipun berada di kawasan Prambanan yang punya banyak candi Hindu. Konon, Banyunibo dibangun pada abad ke-9, alias pada masa Kerajaan Mataram Kuno, dan menjadi bukti nyata toleransi serta harmoni lintas keyakinan yang pernah hidup di Tanah Jawa.

Kalau main ke sana, cobain deh cek relief-reliefnya. Di bagian kaki candi, ada pahatan tumbuhan yang cantik dan tampak hidup. Ada pula enam candi perwara yang mengelilingi sisi selatan dan timur, berbentuk stupa kecil. Sebuah tembok sepanjang 65 meter di sisi utara juga berfungsi sebagai pelindung tak kasat mata dari kebisingan dunia luar.

Cocok Jadi Tempat Piknik dan Merenung

Yang bikin pengalaman ke Banyunibo makin berkesan adalah suasana sekitarnya. Rumput hijau yang luas, udara segar, dan panorama sawah menjadikan tempat ini seperti ruang terbuka untuk refleksi diri atau sekadar piknik yang menenangkan. Mungkin inilah mengapa banyak yang merasa nyaman berlama-lama duduk di pelataran candi, tanpa perlu banyak bicara.

Satu hal yang perlu diingat, karena lokasinya yang terbuka dan minim pohon rindang, kamu sebaiknya membawa topi atau payung jika datang siang hari. Kalau pengin datang pas kondisinya lebih adem seperti sore hari jelang matahari tenggelam, juga bisa kok.

Candi Banyunibo mungkin kalah megah dibanding Prambanan atau Ratu Boko, tapi justru kesederhanaan dan keheningannya itulah yang memancarkan pesona. Jadi, kapan nih kita bisa main ke sana, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: