BerandaTradisinesia
Kamis, 12 Okt 2022 17:05

USDEK, Urutan Penyajian 'Piring Terbang' pada Resepsi Pernikahan Jawa

Pramusaji yang sedangn menghantarkan 'piring terbang' kepada tamu undangan. (Instagram/R.A Catering Service Solo)

'Piring terbang' merupakan istilah yang disematkan pada cara menghidangkan makanan di pesta pernikahan di Solo Raya atau wilayah lain di Jawa Tengah. Tradisi ini nggak bisa dilakukan dengan sembarang, ada urutannya.

Inibaru.id – Nggak semua pesta pernikahan menyajikan makanan secara prasmanan. Di Indonesia, khususnya di acara pernikahan yang ada di Jawa Tengah, kamu bisa melihat hidangan disajikan dengan piring terbang. Eits, istilah ‘piring terbang’ disini bukan piring yang beneran terbang atau benda asing seperti UFO ya, Millens. Istilah ini berarti piring yang berisi jamuan diantar oleh pramusaji ke tamu.

Istilah piring terbang sudah populer sejak lama. Dikutip dari Pemerintah Kota Surakarta, Selasa (11/10/2022), menurut sejarawan Solo KRMT L Nuky Mahendranata, tradisi piring terbang ini sudah ada sejak 1980-an. Tujuan dari penyajian ini untuk menghormati tamu supaya nggak kerepotan mengambil sendiri makanan yang disediakan.

Meskipun kini sering dilakukan di acara-acara pernikahan yang digelar di kawasan Solo Raya, piring terbang justru muncul dan berkembang jauh dari pusat kota Mataram, tepatnya di sekitar Wonosari, Klaten, hingga Wonogiri.

Bagi keluarga yang menggelar hajatan, tradisi ini dianggap menghargai para tamu. Soalnya, para tamu ini akan dilayani dengan sejumlah makanan dan minuman. Mereka pun diperlakukan seperti seorang raja atau tamu kehormatan.

tumpukan 'piring terbang' yang siap dihantarkan. (rubikomugglo.blogspot)

Panduan urutan hidangan

Betewe, tradisi piring terbang ini nggak dilakukan sembarangan. Sudah ada panduan untuk urutan hidangannya. Panduan ini diberi singkatan USDEK.

Dilansir dari Siap Nikah, Selasa (11/10/2022). U di dalam USDEK berarti ‘unjukan’ alias minuman yang biasanya disajikan bersaman dengan camilan. Biasanya, minuman ini sudah disiapkan di atas meja sebelum tamu datang. Di samping teh juga telah disiapkan camilan seperti bolu/prol tape, risol/kroket, dan kacang goreng.

Setelah U adalah S yang berarti ‘sup’. Hidangan ini disajikan setelah jeda kurang lebih 5 menit dari pemberian minuman. Oleh pramusaji, para tamu akan diberi hidangan sup atau selat solo. Selanjutnya, yang disajikan adalah D alias ‘dhaharan’ yang berarti makanan utama berupa nasi dengan lauk pauk yang lengkap seperti sambal goreng, capcai, acar kuning, dan kerupuk.

Setelah hidangan utama, yang disajikan adalah E atau ‘es krim’. Nggak harus es krim, makanan penutup yang disajikan juga bisa berupa es buah, puding, atau penganan lain. Setelah tamu mengonsumsinya, maka urutannya sudah bergeser ke K atau 'kondur'. Arti dari istilah ini adalah para tamu beranjak pulang dari acara hajatan, Millens.

Omong-omong, urutan USDEK ini mirip dengan set menu fine dining ya. Diawali dengan makanan pembuka atau appetizer, dilanjutkan dengan makanan utama atau main course, dan diakhiri dengan makanan penutup atau dessert.

Kalau di tempat kamu tinggal, masih ada tradisi piring terbang ini nggak, Millens? (Fatkha Karinda Putri/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: