Inibaru.id – Ada banyak jenis puasa yang bisa kamu lakukan. Ada yang perlu dilakukan untuk diet, kesehatan tubuh, ritual agama, hingga untuk keperluan tradisi. Nah, salah satu jenis puasa yang dilakukan untuk keperluan tradisi adalah puasa mutih. Cukup banyak orang Jawa yang melakukannya sebelum menikah.
Mutih berasal dari kata ‘putih’. Puasa mutih berarti nggak makan atau minum apapun selain yang berwana putih. Jadi, calon pengantin Jawa biasanya hanya makan nasi putih, putih telur, dan minum air putih saja, Millens.
Biasanya, puasa mutih dilakukan tiga hari sebelum tanggal pernikahan dan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Ada kepercayaan kalau pengantin Jawa melakukannya, maka aura mereka semakin terpancar saat hari pernikahan. Pengantin pria bakal terlihat gagah bak raja, sementara pengantin perempuan akan terlihat semakin cantik seperti bidadari.
Sejumlah Aturan Dalam Puasa Mutih
Ada sejumlah aturan yang harus dilakukan calon pengantin Jawa jika ingin melakukan puasa mutih. Nggak hanya makan dengan nasi putih dan putih telur, mereka bisa minum air putih yang diberi garam. Katanya, ritual ini bisa meredam gejolak hawa nafsu calon pengantin sehingga bisa mempersiapkan acara pernikahan dengan lebih baik.
Selain itu, mereka juga diminta untuk melakukan salat hajat dua rakaat setiap malam. Hal ini perlu dilakukan agar calon pengantin ingat kepada Tuhan dan berdoa agar pernikahan dan kehidupan setelahnya berlangsung dengan baik.
Nggak Dianjurkan Bagi yang Sakit
Meski begitu, ditilik dari sisi kesehatan, ritual puasa mutih sebelum menikah itu kurang baik. Soalnya, calon pengantin tidak bisa memenuhi asupan gizi yang seimbang.
Padahal kebanyakan, acara pernikahan berlangsung sehari semalam dengan agenda yang padat.Ada juga yang menggelar pernikahan selama berhari-hari. Tentu itu membuat badan lelah sehingga harusnya mereka mendapatkan asupan gizi terbaik demi menjaga stamina dan kesehatan.
Bagi calon pengantin yang memiliki masalah kesehatan tertentu, puasa mutih nggak dianjurkan. Bahkan beberapa ahli mengatakan konsumsi nasi putih saja tanpa diimbangi dengan asupan gizi lain bisa menimbulkan penyakit gula darah.
Nah, untuk melakukan atau nggak, kamu bisa menakar kemampuan tubuhmu sendiri ya, Millens. Jika mantap dengan kondisi badan, kamu bisa saja tetap menjalankan puasa mutih sesuai tradisi Jawa yang ada. Kalau nggak mampu, buat apa dipaksakan? (Bri/IB09/E10)