BerandaTradisinesia
Senin, 14 Mei 2023 17:00

Siapa Sunan Pojok yang Disebut-Sebut Sebagai Tokoh Pendiri Blora?

Petilasan Sunan Pojok di Blora. (Harianblora)

Sunan Pojok dikenal sebagai tokoh pendiri Blora. Lantas, seperti apa sih ceritanya menemukan wilayah yang dikenal dengan hasil alamnya ini?

Inibaru.id – Bagi warga luar Kabupaten Blora, Sunan Pojok mungkin hanya dikenal sebagai nama sebuah petilasan yang berlokasi di Dukuh Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo. Tapi, bagi warga Blora, nama Sunan Pojok dikenal sebagai tokoh pendiri Blora. Sebenarnya, seperti apa sih sepak terjang Sunan Pojok di wilayah dengan julukan Kota Mustika tersebut?

Menurut keterangan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora M Fatah, Sunan Pojok juga dikenal dengan nama lain seperti Mbah Benun, Pangeran Sedah, Pangeran Surobahu, serta Syeh Abdurrohim.

“Sunan Pojok adalah panglima perang yang diangkat Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam yang memerintah pada 1613-1645,” ungkap Fatah sebagaimana dikutip dari Detik, Sabtu (11/2/2023).

Lantas, bagaimana bisa Pangeran Surobahu ‘menemukan’ Blora? Ceritanya bermula dari tradisi bernama Grebeg Maulud Tahun Dal yang digelar setiap delapan tahun. Dalam acara tersebut, semua Adipati di Tanah Jawa akan berkumpul di Mataram untuk menghadap Sultan. Mereka memberikan laporan terkait dengan kondisi wilayah yang mereka urus.

Menurut keterangan Solopos, (19/3/2023) Pangeran Surobaho juga sempat diangkat sebagai Adipati Tuban dari 1619 sampai 1661. Karena jabatannya tersebut, dia pun harus datang ke Mataram tatkala Grebeg Maulud Tahun Dal digelar.

Makam Sunan Pojok. (pikiran-rakyat)

Saat melakukan perjalanan dari Tuban ke Mataram, Pangeran Surobahu melintasi area hutan belantara yang kini masuk dalam wilayah Blora. Dia beristirahat di bawah pohon nangka. Karena daerah tersebut masih nggak diberi nama, dia pun kemudian menamainya Karangnangka.

Setelah itu, dia menemui area di mana hutan sangat lebat. Saking lebatnya, anak buah Pangeran Surobahu harus melakukan nasak-nasak alias membabat hutan. Area tersebut kemudian diberi nama Sasak.

Setelah itu, Pangeran Surobahu melewati area dengan tanah berlumpur. Biar nggak terjebak, rombongan pun berjalan dengan perlahan. Nah, dalam Bahasa Jawa, tanah berlumpur dikenal dengan istilah ‘belor’. Area yang dilewati Pangeran Surobahu tersebut kemudian dinamai dengan Blora.

Menariknya, karena mereka berjalan dengan lambat, Pangeran Surobahu akhirnya memutuskan untuk membangun tempat ibadah di wilayah tersebut. Tempat ibadah itu kemudian dikenal sebagai Masjid Agung Baitunnur yang ada di sisi barat Alun-Alun Blora.

Selain cerita penemuan wilayah Blora, Pangeran Surobaho juga dikenal sebagai orang yang mampu meredam pemberontakan yang ada di pesisir utara Jawa. Nggak hanya itu, dia juga mampu menghimpun kekuatan bersama dengan adipati-adipati lain dari Pati, Surabaya, dan Pasuruan saat Sultan Agung berencana untuk menyerang VOC di Batavia.

Nggak disangka ya, Millens, ternyata asal muasal Blora berasal dari sebuah wilayah yang dulu sulit untuk dilewati. Kini, Blora berkembang menjadi salah satu kabupaten yang cukup ramai di Jawa Tengah. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024