BerandaTradisinesia
Minggu, 12 Jun 2021 13:00

Sejarah Gelar 'Andi' di Sulawesi Selatan; Dibuat Belanda, Penanda Kelas Sosial

Andi Mattalatta, tokoh yang memiliki gelar "Andi" dari Sulawesi Selatan. (Brillio)

Kalau di wilayah lain di Indonesia, nama Andi dianggap biasa saja. Tapi, kalau di Sulawesi Selatan, nama Andi di depan dianggap sebagai gelar atau penanda kelas sosial seperti bangsawan atau kaum terpelajar. Ada sejarahnya, lo.

Inibaru.id – Nama Andi lumayan populer di Indonesia. Meski kebanyakan pemiliknya adalah laki-laki, ada juga perempuan yang memakainya. Ternyata, Andi jadi sebutan gelar di Sulawesi Selatan, lo. Wah, gimana ceritanya, ya?

Salah satu tokoh dengan gelar Andi dari Sulawesi Selatan yang cukup terkenal adalah Andi Mattalatta. Karena dianggap banyak berjasa, Andi Mattalatta bahkan sampai dijadikan nama resmi stadion kandang PSM Makassar. Kalau kamu nggak terbiasa dengan nama stadion ini, dulu sempat populer dengan sebutan Mattoangin, Millens.

Kepala Sekolah Gouvernament Inlande School Baru pada zaman kolonial, Muhayang Daeng Mangawing, sempat memberikan penjelasan tentang gelar Andi di Sulawesi Selatan. Menurutnya, gelar ini jadi pembeda antara mereka yang merupakan keturunan bangsawan dengan orang-orang biasa. Menariknya, yang memperkenalkan gelar ini kali pertama adalah seorang misionaris Belanda, B.F. Matthes.

Matthes adalah pendiri sekolah Opleiding School Voor Inlandhsiche Ambtenaren (OSVIA), dia juga menulis I La Galigo pada 1918 bersama dengan rekannya, Colliq Pujie.

“Matthes hendak menulis Standen Stelsel di Sulawesi Selatan seperti yang sudah ada di Jawa. Sebagai awal, mulailah dia memberikan titel Andi kepada semua golongan bangsawan yang bisa dijangkau Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Departement O & E,” ucap Ince Nurdin, tokoh bangsawan dari Makassar dan mantan guru OSVIA dalam buku berjudul Meniti Siri dan Harga Diri: Catatan dan Kenangan.

Stadion Andi Mattalatta diambil dari nama Andi Mattalatta. (eljohnnews.com)

Pada saat Belanda sudah menguasai Makassar dan sekitarnya, mereka mulai ikut campur dalam pemerintahan kerajaan-kerajaan di sana. Nah, saat itu, mereka juga mendirikan sekolah-sekolah untuk jadi pegawai pemerintahan atau administrasi di perusahaan Hindia Belanda.

Kalau di dalam buku Sejarah, Masyarakat, dan Kebudayaan Sulawesi Selatan, karya Mattulada, nggak semua orang bisa masuk sekolah. Mereka harus punya daftar silsilah keturunan serta pernyataan untuk setia ke pemerintahan Hindia Belanda.

Nah, bagi anak-anak bangsawan yang sudah lulus sekolah, mereka bakal mendapatkan gelar Andi di namanya. Jadi, sebenarnya pemberian gelar ini mirip dengan gelar Prof, dr, dan sejenisnya di zaman sekarang, Millens.

Jadi, sebelum Belanda berkuasa di Sulawesi Selatan, anak bangsawan atau bahkan raja ternyata nggak ada yang memakai gelar “Andi” ini. Gelar aslinya masih sering kita jumpai hingga sekrang, yakni penambahan “La” atau “I” bagi laki-laki. Sementara itu, kalau perempuan memakai tambahan “We” di depan namanya.

Ada juga gelar-gelar kebangsawanan lainnya yang masih lestari layaknya “Daeng”, “Karaeng”, “Puang”, “Opu”, dan lain-lain.

Menariknya, ada yang menyebut Andi sebenarnya lebih ke panggilan bagi yang lebih muda. Mirip-mirip dengan Adinda. Tapi, Andi sudah kadung lekat seperti gelar bagi kaum terpelajar atau bangsawan di sana.

Kamu punya teman atau saudara dengan gelar Andi, nggak, nih, Millens? (His/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: