BerandaTradisinesia
Rabu, 30 Apr 2019 12:28

Seperti Ini Kemeriahan Pentas Narasi Kalinyamat di Pesta Baratan

Suasana arak-arakan Ratu Kalinyamat dalam rangka Pesta Baratan ke 14, Sabtu (27/4/2019). (Inibaru.id/ Pranoto)

Pesta Baratan yang diadakan setiap 15 hari menjelang ramadan disambut antusias oleh masyarakat Jepara dan sekitarnya. Nggak cuma arak-arakan lampion, acara ini juga dimeriahkan dengan pementasan Narasi Kalinyamat.

Inibaru.id - Pawai Pesta Baratan ke-14 dibanjiri ribuan orang. Penonton antusias melihat sosok Ratu Kalinyamat dan parade impes (lampion) yang turut menyemarakkan acara yang dihelat oleh Yayasan Lembayung pada Sabtu (27/4/2019) malam itu.

Rombongan Ratu Kalinyamat berikut dayang-dayang mulai berjalan dari Desa Margoyoso menuju lapangan Desa Banyuputih, yang berjarak sekitar satu kilometer. Sekitar 100 meter memasuki lapangan tersebut, warga yang mengular di sepanjang jalan kian merangsek, ingin melihat sosok ratu, yang tercatat dalam sejarah memunyai armada laut yang digdaya.

Begitu sosok Ratu Kalinyamat yang menunggangi kuda dan berjubah merah nampak, para warga lantas mengabadikannya melalui kamera telepon.

"Kae lo kae, ratune numpak jaran (itu lo ratunya menaiki kuda)," ujar Budi, seorang warga yang sejak pukul 19.00 menunggu di Lapangan Banyuputih.


Pementasan drama tari Narasi Kalinyamat. (Inibaru.id/ Pranoto)

Setelah berparade, rombongan pun akhirnya digiring menuju dalam venue acara. Sebelum memasuki panggung, suasana pun terlihat syahdu, sebab ratusan impes digantung menghiasi gerbang pembatas penonton dan area tamu-tamu undangan.

Tepat pada pukul 20.46 WIB, acara dimulai dengan tarian tebar bunga. Selanjutnya, ditampilkan drama tari berjudul Narasi Kalinyamat.

Drama tari tersebut mengisahkan, bagaimana kalutnya hati Ratu Kalinyamat saat suaminya Sultan Hadlirin dibunuh oleh utusan Arya Penangsang. Lalu dia membulatkan tekad, untuk melepaskan seluruh perhiasan dan kebyar-kebyar tahta yang ada di badannya, untuk bertapa di Gunung Danaraja.


Upaya Kalinyamat dalam mengusir Portugis mendorong Lestari Moerdijat melalui Yayasan Dharma Bakti Lestari mengusulkan agar sang ratu menjadi pahlawan nasional. (Inibaru.id/ Pranoto)  

Dalam sejarahnya, adegan tapa sang Ratu Kalinyamat, disebut sebagai "Tapa Wuda Sinjang Rikma". Bahkan, kisah itu tercatat dalam buku The History of Java Volume II yang disusun oleh Thomas Stamford Rafflles, pada halaman 141.

"...The widow of Sunan Kali Niamat, who had made a vow never to rest or to leave her home until the death of her husband, brother and sister, should be avenged...,"

Dikisahkan, Kalinyamat nggak akan menyudahi tapa sebelum kesumat Ratu Kalinyamat terhadap Arya Penangsang terbalaskan.

"...Mertapa awewuda wonten ing redi Danareja. Kang minangka tapih remanipun kaore... Bertapa tanpa busana (perhiasan, meninggalkan kemewahan) dan hanya berselendang rambut yang tergerai," seperti yang tertulis dalam buku Sejarah dan Hari Jadi Jepara, halaman 41, tahun 1988.

Kegiatan Pesta Baratan, merupakan bagian dari upaya Yayasan Lembayung dan didukung Yayasan Dharma Bakti Lestari melestarikan tradisi Nifsyu Sya'ban (lima belas hari jelang ramadan). Di samping itu proses tersebut juga dimaknai untuk mengenang jasa Ratu Kalinyamat dalam mengusir tentara Portugis dari bumi nusantara.


Salah satu adegan dalam drama tari Narasi Kalinyamat. (Inibaru.id/ Pranoto)

Pada tahun ini, Pemkab Jepara didukung Yayasan Dharma Bakti Lestari mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.
"Keberadaan Ratu Kalinyamat bukan sekadar fiksi, namun dia adalah nyata. Kami sangat mendukung Ratu Kalinyamat diperjuangkan sebagai pahlawan nasional," kata Anggota DPRD Jepara Nur Hidayat.

Sobat Millens yang tinggal di Jepara dan sekitarnya ikutan nonton nggak kemarin? (Pranoto/E05)  









Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: