BerandaTradisinesia
Kamis, 28 Jun 2023 12:13

Menilik Peninggalan Mataram Kuno di Candi Gunung Sari

Candi Gunung Sari di Magelang, Jawa Tengah. (Bpcbjateng)

Di Magelang, Jawa Tengah, ada sebuah candi peninggalan Mataram Kuno yang nggak begitu dikenal. Nama candi tersebut adalah Candi Gunung Sari yang masih berbentuk reruntuhan dan belum terestorasi dengan baik.

Inibaru.id – Kalau membahas tentang candi di Magelang, Jawa Tengah, yang terpikir biasanya adalah Borobudur atau Mendut yang memang sangat populer. Padahal, ada sejumlah candi lain yang juga punya sejarah penting. Salah satunya adalah Candi Gunung Sari.

Candi dengan corak Hindu ini adalah peninggalan dari Mataram Kuno. Hal ini berarti, candi ini masih ‘bersaudara’ dengan Candi Kalasan, Plaosan, atau Prambanan. Sayangnya, candi ini seperti terlupakan sebelum kembali ditemukan pada 1987 di Dusun Gunung Sari, Desa Gulon, Kecamatan Salam.

Padahal, candi ini sebenarnya sudah diketahui keberadaannya sejak zaman penjajahan. Dinas kepurbakalaan pada masa pemerintahan Hindia Belanda juga sudah pernah mendapatkan laporan terkait candi ini.

Namun, eksplorasi baru dilakukan pada masa pemerintahan Orde Baru. Itu pun tidak berhasil menguak sejumlah informasi penting terkait dengan candi tersebut.

Sampai sekarang, belum bisa dipastikan siapa yang mendirikan Candi Gunung Sari. Tapi, menurut gaya dan motif arca serta arsitekturnya, para peneliti memperkirakan candi ini didirikan pada abad ke-9.

Kalau menurut Kompas (5/2/2023), hingga sekarang, candi ini belum bisa direstorasi sehingga terlihat seperti masih seperti reruntuhan. Tapi, dari reruntuhan tersebut terlihat bahwa kompleks Candi Gunung Sari terdiri atas candi utama dan candi pendamping (perwara). Struktur bangunan dari candi-candi ini terbuat dari batu bata, sementara bangunannya dibangun dari batu berwarna putih.

Candi Gunung Sari masih belum terrestorasi dengan baik. (Javatravel)

Bagian kaki candi utama juga memiliki sisi genta serta komponen pelipit. Para peneliti pun memperkirakan dulu candi tersebut memiliki sebuah pintu masuk serta atap dengan landasan atap dengan bentuk bunga Padma dan hiasan dengan bentuk segitiga.

Sementara itu, candi perwaranya bisa kamu lihat di sudut barat candi utama. Terdapat pula struktur yang mengelilingi candi yang diduga sebagai pagar serta struktur dari bebatuan putih yang diyakini dulu adalah jalan menuju candi.

Para peneliti pun menyimpulkan bahwa candi itu dulu dipakai sebagai tempat peribadatan umat Hindu. Apalagi, terdapat arca Mahakala pada kompleks bangunan candi tersebut. FYI, Mahakala adalah salah satu sifat yang dimiliki Dewa Siwa dan mewakili aspek krodha atau amarah.

Kalau kamu tertarik untuk melihat secara langsung Candi Gunung Sari, pastikan untuk menyiapkan fisikmu, ya, Millens. Meski lokasinya nggak jauh dari permukiman warga, kamu tetap harus melalui jalan mendaki ke atas bukit yang masih hijau. Waktu untuk mendaki bukit tersebut sekitar 20 menit.

Selain itu, kamu harus benar-benar cermat untuk memilih waktu saat akan mendatanginya ya! Soalnya, kalau datang pas hujan, kamu pasti akan kerepotan. Jadi, kamu bisa melihat prakiraan cuaca dulu agar bisa datang ke sana saat cuaca sedang bagus sehingga bisa menikmati candi dan pemandangan sekelilingnya sampai puas. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024