Inibaru.id – Kalau membahas tentang candi di Magelang, Jawa Tengah, yang terpikir biasanya adalah Borobudur atau Mendut yang memang sangat populer. Padahal, ada sejumlah candi lain yang juga punya sejarah penting. Salah satunya adalah Candi Gunung Sari.
Candi dengan corak Hindu ini adalah peninggalan dari Mataram Kuno. Hal ini berarti, candi ini masih ‘bersaudara’ dengan Candi Kalasan, Plaosan, atau Prambanan. Sayangnya, candi ini seperti terlupakan sebelum kembali ditemukan pada 1987 di Dusun Gunung Sari, Desa Gulon, Kecamatan Salam.
Padahal, candi ini sebenarnya sudah diketahui keberadaannya sejak zaman penjajahan. Dinas kepurbakalaan pada masa pemerintahan Hindia Belanda juga sudah pernah mendapatkan laporan terkait candi ini.
Namun, eksplorasi baru dilakukan pada masa pemerintahan Orde Baru. Itu pun tidak berhasil menguak sejumlah informasi penting terkait dengan candi tersebut.
Sampai sekarang, belum bisa dipastikan siapa yang mendirikan Candi Gunung Sari. Tapi, menurut gaya dan motif arca serta arsitekturnya, para peneliti memperkirakan candi ini didirikan pada abad ke-9.
Kalau menurut Kompas (5/2/2023), hingga sekarang, candi ini belum bisa direstorasi sehingga terlihat seperti masih seperti reruntuhan. Tapi, dari reruntuhan tersebut terlihat bahwa kompleks Candi Gunung Sari terdiri atas candi utama dan candi pendamping (perwara). Struktur bangunan dari candi-candi ini terbuat dari batu bata, sementara bangunannya dibangun dari batu berwarna putih.
Bagian kaki candi utama juga memiliki sisi genta serta komponen pelipit. Para peneliti pun memperkirakan dulu candi tersebut memiliki sebuah pintu masuk serta atap dengan landasan atap dengan bentuk bunga Padma dan hiasan dengan bentuk segitiga.
Sementara itu, candi perwaranya bisa kamu lihat di sudut barat candi utama. Terdapat pula struktur yang mengelilingi candi yang diduga sebagai pagar serta struktur dari bebatuan putih yang diyakini dulu adalah jalan menuju candi.
Para peneliti pun menyimpulkan bahwa candi itu dulu dipakai sebagai tempat peribadatan umat Hindu. Apalagi, terdapat arca Mahakala pada kompleks bangunan candi tersebut. FYI, Mahakala adalah salah satu sifat yang dimiliki Dewa Siwa dan mewakili aspek krodha atau amarah.
Kalau kamu tertarik untuk melihat secara langsung Candi Gunung Sari, pastikan untuk menyiapkan fisikmu, ya, Millens. Meski lokasinya nggak jauh dari permukiman warga, kamu tetap harus melalui jalan mendaki ke atas bukit yang masih hijau. Waktu untuk mendaki bukit tersebut sekitar 20 menit.
Selain itu, kamu harus benar-benar cermat untuk memilih waktu saat akan mendatanginya ya! Soalnya, kalau datang pas hujan, kamu pasti akan kerepotan. Jadi, kamu bisa melihat prakiraan cuaca dulu agar bisa datang ke sana saat cuaca sedang bagus sehingga bisa menikmati candi dan pemandangan sekelilingnya sampai puas. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)