BerandaTradisinesia
Kamis, 25 Jun 2025 09:37

Mata Air di Situs 'Watu Wedok' dan Perjalanan Sultan Agung ke Imogiri

Situs Watu Wedok di Imogiri, Bantul, Yogyakarta. (Jogjasuper)

Konon, mata air di Situs Watu Wedok muncul setelah Sultan Agung, Taja Mataram Islam kala itu, menancapkan tongkat ke batu.

Inibaru.id – Di balik rimbunnya pepohonan dan sunyinya perbukitan Karangtengah, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, tersembunyi sebuah tempat yang menyimpan cerita legenda klasik yang dipercaya warga.

Namanya Situs Watu Wedok, sebuah mata air yang diyakini menjadi jejak perjalanan seorang raja besar dari Kesultanan Mataram Islam, Sultan Agung.

Untuk bisa sampai ke sana, kamu mesti berkendara sekitar 50 menit dari pusat kota Yogyakarta, menempuh jarak sekitar 22 kilometer lewat Jalan Imogiri Barat. Tapi jangan bayangkan akses jalannya akan mulus atau mudah dilewati.

Sesampainya di Dusun Mojolegi, Kecamatan Karangtengah, kamu akan dihadapkan dengan jalur menanjak, sempit, dan berliku. Sebuah perjalanan kecil yang seolah menguji niat, apakah kamu benar-benar ingin datang, atau hanya sekadar lewat.

Sesampainya di lokasi, rasa lelah akan tergantikan oleh suasana magis yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Di antara rindangnya hutan dan udara yang segar, berdiri sebuah batu besar dengan rekahan memanjang sekitar delapan meter. Dari celah itulah air bening mengalir yang nggak pernah kering, bahkan pada musim kemarau.

Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai “Watu Wedok” karena bentuk rekahan batu yang menyerupai alat kelamin perempuan. Nama ini bukan sekadar sebutan fisik, tapi juga menyiratkan simbol kesuburan dan kehidupan.

Lebih dari itu, Watu Wedok diyakini sebagai tempat bersemayamnya energi spiritual yang kuat.

Jalanan di Desa Karangtengah, Imogiri, lokasi Situs Watu Wedok berada. (Google Street View)

Sebagaimana dinukil dari Bacajogja (7/3/2025), menurut cerita yang diwariskan secara turun-temurun, Sultan Agung yang memerintah Mataram dari 1613 hingga 1645 pernah melewati kawasan ini bersama para abdi dalemnya seperti Kiai Ambasekar, Nyai Ambarsari, dan Kiai Loso untuk mencari lahan untuk dijadikan kompleks makam para raja.

Di tengah-tengah perjalanan, mereka dilanda kehausan luar biasa. Sultan Agung pun menancapkan tongkatnya ke atas batu, lalu menyeretnya. Dari bekas goresan itulah air memancar. Ajaib? Mungkin. Tapi itulah keyakinan yang hidup di tengah masyarakat.

Situs ini juga dikelilingi makam tokoh-tokoh penting seperti Kiai Sekarsari, Nyai Ambarsari, dan Pangeran Bendo, serta Musala Gaib Cempluk Nangka yang konon hanya “muncul” pada waktu-waktu tertentu.

Makanya, nggak mengherankan jika tempat ini nggak hanya dikunjungi oleh pencinta sejarah dan petualang, tapi juga peziarah yang mencari ketenangan batin dan harapan spiritual.

Beberapa pengunjung bahkan ada yang membawa pulang air dari sumber tersebut, karena mereka percaya air ini membawa berkah.

Watu Wedok bukan cuma tentang batu dan air. Ada cerita legenda yang diyakini warga sekitar. Jika kamu merasa terpanggil untuk bertandang, datanglah dengan hati yang lapang dan rasa hormat yang dalam. Sebab, di Imogiri, sejarah dan spiritualitas masih saling berbicara dalam diam. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: