BerandaTradisinesia
Sabtu, 7 Okt 2022 11:35

Kunta dan Kisah Pusar Gatotkaca yang Susah Dipotong

Gatotkaca digambarkan dapat terbang dan menguasai sihir. (Shutterstock/Arkananta Kirvisana via Kompas)

Seluruh Pandawa, terutama Bima kebingungan bagaimana cara memotong pusar putranya, Gatotkaca yang baru lahir. Pasalnya, nggak ada satu pun senjata yang bisa memutusnya hingga usia anak itu satu tahun. Hanya satu senjata yang bisa dipakai untuk melakukannya, yaitu kuntawijaya.

Inibaru.id – Kalau kamu berkunjung ke Dieng, jangan lupa untuk bertandang ke satu objek wisata yang cukup terkenal yaitu Kawah Candradimuka. Konon, di sinilah Gatotkaca ditempa hingga menjadi kesatria tangguh, Millens. Putra Bima ini digambarkan memiliki otot kawat dan tulang besi usai dibenamkan di dalam kawah ini bersama dengan senjata-senjata sakti para dewa.

Ngomong-ngomong, tokoh legenda dari epos Mahabharata ini dilahirkan dalam wujud raksasa berkepala botak dengan nama Tetuka. Ia adalah putra Bima dengan Arimbi. Menurut cerita, Arimbi merupakan raksasa yang jago sihir. Duh, kebayang nggak sih DNA Gatotkaca istimewanya kayak apa? Ayahnya, Bima adalah Pandawa yang sangat kuat dan ibunya nggak cuma kuat tapi juga ratu sihir.

Benar saja, kekuatan Gatotkaca ini sudah melekat sejak ia dilahirkan. Sewaktu lahir hingga usia satu tahun, nggak ada satu pun senjata yang dapat memotong tali pusarnya. Arjuna, sang paman yang merasa prihatin pada keponakannya itu lantas pergi bersemedi untuk meminta bantuan dewa.

Di saat yang bersamaan, Karna juga tengah bersemedi untuk meminta senjata ampuh yang mampu membunuh siapa saja, terutama Arjuna.

Atas perintah Batara Guru, Batara Narada memberikan sebuah senjata sakti bernama Kuntawijaya kepada Arjuna. Senjata ini bisa dijadikan keris atau dipasang di ujung anak panah. Jangan tanya soal kekuatannya karena senjata ini rajanya senjata sakti.

Sayangnya, senjata ini hanya bisa digunakan satu kali. Karena itu, sang pemilik harus benar-benar mempertimbangkan akan menggunakannya untuk membunuh siapa sebelum musnah.

Karna melesatkan panah kunta ke arah Gatotkaca. (via ilmudasar)

Singkat cerita, Narada membuat kesalahan dengan memberikan senjata itu kepada Karna. Menurut versi yang ditulis Wikipedia, Karna berhasil mendapatkan senjata ampuh itu berkat bantuan Batara Surya.

Tahu telah membuat kesalahan, Narada kemudian menemui Arjuna. Nggak mau membuang waktu, Arjuna lekas mengejar Karna untuk mengambil senjata tersebut. Mereka pun terlibat pertarungan sengit. Karna berhasil membawa pusaka tersebut sementara Arjuna hanya mendapat sarungnya. Meski begitu, sarung atau rangka tersebut juga dapat digunakan untuk memotong pusar Gatotkaca.

Sekali lagi keistimewaan Gatotkaca terlihat ketika pusarnya dipotong. Rangka itu kemudian masuk ke dalam perut Gatotkaca, menunggu bersatu kembali dengan isinya yang dimiliki Karna. Ini juga berarti Gatotkaca bakal tewas jika terkena senjata ini.

Benar saja dalam Perang Batharayuda hari ke-14, Gatotkaca tumbang karena kesaktian Kuntawijaya. Senjata yang tadinya disimpan Karna untuk menghabisi Arjuna terpaksa digunakan untuk membunuh Gatotkaca. Akhirnya, senjata ini bersatu kembali dengan sarungnya.

Hm, menarik juga ya kisah Gatotkaca ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: