BerandaTradisinesia
Rabu, 13 Sep 2022 09:00

Demi Kesaktian, Menggali Makam dan Mencuri Tali Pocong pun Dilakukan

Ilustrasi: Warga membereskan makam yang dibongkar pencuri tali pocong. (Detik/Dok Kapolsek Karangdowo)

Kasus pencurian tali pocong orang yang sudah meninggal di Lamongan, Jawa Timur, bikin geger warganet. Apa sih alasan orang sampai rela membongkar makam orang lain pada tengah malam?

Inibaru.id – Masyarakat Desa Delakcatur, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dikejutkan dengan kasus pencurian tali pocong orang meninggal pada Selasa (6/9/2022) lalu. Bagaimana nggak, orang yang melakukannya sampai membongkar jenazah orang yang sudah dimakamkan.

Sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (7/9), kehebohan warga bermula sejak Selasa (6/9) pagi, tepatnya sekitar pukul 08.00 WIB. Warga yang sedang mencari rumput menemui sebuah makam porak poranda karena telah dibongkar. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dusun Pelarisan, lokasi makam berada, Ja’far.

“Jasad Pak R, kalau usianya saya kira sudah 40 tahunan lebih. Meninggal dunia dan baru dimakamkan Jumat (2/9/2022) kemarin,” jelasnya.

Dia pun memastikan kalau empat tali pocong yang sebelumnya dipakai untuk membungkus jenazah Pak R sudah raib.

“Tinggal tersisa satu tali pocong saja. Keluarga dan warga kemudian mengembalikan jasadnya ke dalam kuburan,” lanjutnya.

Malam Jumat Legi

Tali pocong orang yang meninggal pada malam Jumat Legi dianggap istimewa. (Murianews)

Kasus serupa ternyata juga sempat terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur pada awal Februari 2022 lalu. Polanya mirip, yaitu pencuri mengincar makam orang yang meninggal pada malam Jumat legi. Tapi, korbannya kali ini adalah makam seorang perempuan.

Mengapa harus makam orang yang meninggal pada malam Jumat Legi? Kalau menurut Ketua Padepokan Tirto Segoro Arum Nyi Chintya Anjani, orang yang meninggal pada waktu tersebut memang dianggap istimewa.

“Tali pocong orang yang meninggal malam Jumat Legi energinya beda dengan yang meninggal hari biasa. Bagi orang yang mengerti, itu jimat yang sangat ampuh. Pasti dicari,” terang Nyi Chintya sebagaimana dinukil dari Detik, Kamis (10/2/2022).

Bagi sejumlah orang yang sudah mengerti, makam orang yang meninggal pada waktu tersebut biasanya dijaga selama 40 hari. Jika nggak, maka makam tersebut bakal diincar oleh orang yang mencari kesaktian.

Dianggap Bisa Membantu Aksi Kejahatan

Tali pocong dianggap bisa dijadikan jimat penglaris atau penambah kesaktian. (Detik)

O ya, Millens, kamu tahu nggak pencurian tali pocong orang yang meninggal pada Jumat Legi ini nggak bisa sembarangan? Selain harus punya bekal kesaktian dan memahami cara mencurinya, penggaliannya harus dilakukan dengan tangan kosong.

Lantas, buat apa sih fungsi dari tali pocong ini selain bisa bikin orang yang mendapatkannya jadi lebih sakti? Dikutip dari Merdeka (18/6/2016), ahli spiritual bernama Ari menyebut tali pocong tersebut bisa dijadikan jimat yang ditempatkan dalam saku celana atau dompet. Dengan jimat ini, pemiliknya disebut-sebut bakal kebal dari serangan senjata tajam dan bisa melompat sangat jauh.

Oleh karena itulah, kebanyakan pengguna jimat ini adalah orang-orang pelaku kejahatan. Mereka pengin aksinya berjalan lancar dan tidak mudah tertangkap.

Meski begitu, ada juga yang menyebut jimat ini bisa jadi penglaris dagangan atau penambah rezeki.

“Tali pocong dipercaya membuat dagangan laris. Tapi penglaris ini sangat berbahaya dan bisa merugikan ke depannya karena biasanya meminta tumbal” ucap pakar Kejawen Mbak Widri sebagaimana dikutip dari Ngopibareng, Kamis (10/2/2022).

Duh, ada-ada saja ya? Di zaman sekarang ini, kok masih ada orang yang mencari jimat dan penglaris dengan cara merusak makam? Bukankah meski kepada orang yang sudah meninggal kita juga perlu menjaga sikap dan nggak semena-mena? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: