BerandaTradisinesia
Rabu, 15 Jul 2025 09:01

Berbulan-bulan Pasar Semawis Semarang Vakum, Pemkot Dukung Agar Bisa Kembali Eksis

Dalam enam bulan belakangan, nggak ditemukan keramaian di Pasar Semawis Semarang. (Qraved)

Sudah vakum sejak Januari 2025, Pemkot dan pengelola Pasar Semawis mengaku sedang melakukan evaluasi dan penataan besar-besaran sebelum memutuskan untuk kembali buka.

Inibaru.id - Pasangan suami istri Dani dan Bagus keheranan dengan nggak adanya Pasar Semawis yang dulu selalu jadi jujugan bagi keduanya setiap kali mampir ke Kota Semarang. Usut punya usut, ternyata pusat kuliner malam andalan Kota Atlas ini sudah nggak eksis sejak enam bulan belakangan.

"Terkejut pas ke sana seminggu yang lalu, kok sepi banget. Bukannya kalau weekend biasanya selalu jadi pusat kuliner yang ramai banget, ya?," ucap pasangan yang kini berdomisili di Depok, Jawa Barat, dan bekerja di Jakarta tersebut pada Minggu (13/7/2025).

Sebenarnya, bukan kali ini Pasar Semawis yang eksis sejak 2006 itu vakum. Pada masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu juga. Tapi, tutupnya pusat kuliner malam pada masa sekarang disebabkan oleh hal lain, yaitu evaluasi besar-besaran dari pihak Pemkot dan pengelola pasar tersebut sejak Januari 2025.

“Bukan sekadar berhenti. Ini jeda yang kami perlukan untuk menata ulang semuanya,” ujar Widya Wijayanti, salah satu inisiator Pasar Semawis sebagaimana dinukil dari Espos, Sabtu (12/7).

Menurut Widya, pembenahan kali ini bukan cuma soal memperbaiki saluran air, pencahayaan, atau jalanan yang becek ketika hujan. Yang lebih krusial adalah membenahi identitas Pasar Semawis itu sendiri. Ia menyebut selama beberapa tahun terakhir, arah pengelolaan menjadi kabur. Makanan yang dijajakan semakin generik, tenant datang dan pergi tanpa seleksi tematik yang jelas.

“Pasar Semawis bukan food court biasa. Harus ada rasa Semarang di sana. Kalau semuanya rasa kuliner Korea atau Jepang, lalu di mana kekhasan kita?” tambahnya.

Pasar Semawis Semarang disebut sudah kehilangan ciri khas Semarangannya. (Serat/Riska Farasonalia)

Senada dengan Widya, Harjanto Halim dari Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menilai Pasar Semawis kehilangan daya saing karena terlalu mengikuti tren. Baginya, daya tarik utama pasar ini justru terletak pada kekhasan kuliner lokal dan budaya Tionghoa yang melekat erat di kawasan Pecinan Kota Semarang.

“Kalau mau hidup lagi, harus punya nyali menonjolkan ciri khas. Termasuk menu-menu yang benar-benar identik dengan Pecinan, seperti babi panggang atau wedang tradisional,” tegas Harjanto.

Meski sekarang vakum, harapan untuk menghidupkan kembali Pasar Semawis masih terbuka. Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengungkapkan bahwa Pemkot sedang menyiapkan revitalisasi kawasan Pecinan. Rencananya, reaktivasi ini bakal mengembalikan Kampung Semawis sebagai pusat budaya, ekonomi, dan wisata malam.

“Kami ingin Kampung Semawis kembali hidup, bukan sekadar ramai di malam minggu, tapi jadi kawasan yang inklusif dan kuat secara identitas,” terang Iswar sebagaimana dinukil dari Beritasatu, Sabtu (12/7).

Untuk saat ini, belum ada tanggal pasti kapan Pasar Semawis akan kembali buka. Yang pasti, baik komunitas maupun pemerintah tampaknya sepakat bahwa kebangkitan Pasar Semawis tidak bisa hanya sebatas kembali membuka lapak. Ia harus kembali sebagai ruang kuliner dan budaya yang punya jiwa, dan tentu saja, menonjolkan ciri khas Semarang. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: