BerandaTradisinesia
Minggu, 26 Mar 2022 21:05

Belajar dari Kearifan yang Disajikan Empat Karakter Punakawan

Punakawan, tokoh wayang yang dianggap memiliki karakterluhur. (Boombastis)

Tingkah polah Punakawan yang jenaka seringkali jadi yang paling ditunggu para penikmat pertunjukan wayang. Padahal, kehadirannya lebih dari sekadar menyajikan hiburan. Karakter-karakter mereka yang berbeda juga patut untuk dijadikan panutan.

Inibaru.id - Lebih dari sekedar menyajikan cerita, pertunjukan wayang sebenarnya kaya akan petuah-petuah kehidupan yang diungkap oleh karakter-karakternya. Nah, salah satu yang paling dinanti adalah kemunculan karakter-karakter Punakawan.

Kehadiran Punakawan seringkali dianggap sebagai penyegar cerita wayang yang terkesan serius. Memang, di balik percakapan empat karakter ini, pasti ada tingkah polah mereka yang bisa bikin tertawa. Padahal, jika kamu lebih cermat, kehadiran mereka juga memberikan banyak sekali pelajaran kehidupan.

Punakawan merupakan jelmaan dewa yang terdiri atas Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Istilah Punakawan berasal dari kata “pana” yang berarti paham dan “kawan” yang berarti teman. Jadi, Punakawan bisa diartikan sebagai penasihat yang memahami apa yang sedang terjadi dan menimpa majikannya.

Setiap tokoh Punakawan punya karakternya masing-masing. Nah, apa saja ya pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari karakter-karakter itu? Simak yuk penjalasannya berikut ini.

Semar

Dalam pewayangan, Semar berperan sebagai pengasuh golongan kesatria. Dikenal sebagai Punakawan yang paling bijaksana, Semar memiliki bentuk fisik yang nggak jelas. Kalau dianggap laki-laki, punya payudara. Kalau dianggap selalu tersenyum, punya mata sembap. Bahkan, nggak jelas juga apakah Semar ini sebenarnya dewa atau manusia.

Semar dengan bentuk fisik yang tidak teratur.(Solopos)

Ketidakjelasan bentuk fisik yang dimiliki Semar merupakan gambaran manusia yang sudah nggak lagi memikirkan hal duniawi. Semar dianggap nggak lagi memikirkan susah-senang, kaya-miskin, dan hal-hal yang yang sering jadi pikiran manusia pada umumnya.

Gareng

Gareng merupakan toko pewayangan yang paling banyak memiliki cacat pada tubuhnya. Tangan yang bengkok menandakan Gareng nggak punya keinginan untuk memiliki apa yang bukan miliknya. Matanya juling dan menggambarkan ketelitian melihat dunia. Sementara, kakinya yang pincang menggambarkan manusia harus lebih cermat dan penuh perhitungan sebelum bertindak atau melangkah.

Gareng yang melambangkan sifat kejujuran. (Sendang Made)

Tangan bengkok, mata juling, dan kaki pincang yang dimiliki Gareng sebenarnya melambangkan sifat kejujuran. Tokoh Punakawan yang juga memiliki nama lengkap Nala Gareng melambangkan manusia yang jauh dari kesalahan, jujur, dan tidak milikan (iri terhadap orang lain).

Petruk

Petruk memiliki tangan, hidung, kaki, dan leher yang panjang. Selain itu, roman wajahnya juga selalu gembira. Dia dikenal jenaka namun bisa memberikan nasihat baik. Intinya, dia adalah pengingat kalau manusia nggak boleh sembarangan menilai seseorang dari yang terlihat saja.

Petruk dengan hidungnya yang panjang. (Kompasiana)

Wujud Petruk membuatnya mudah disepelekan. Tapi, dia selalu menyampaikan kebenaran dengan apa-adanya. Ia menyampaikan apa yang menurutnya benar dan tidak mudah dipengaruhi orang yang lebih berkuasa sekalipun.

Bagong

Saat merasa kesepian, Semar meminta kepada Sang Hyang Tunggal agar diberikan teman. Permohonan ini dikabulkan. Terciptalah Bagong dari bayangannya. Karena alasan ini juga, Bagong memiliki wujud seperti Semar.

Bagong si tokoh yang kritis. (Pitoyo)

Meski begitu, masih ada perbedaan antara Bagong dengan Semar. Bagong digambarkan memiliki hidung pesek, mata bundar dan lebar, mulut lebar, pundak berpunuk, dada lebar, dan pantat yang besar. Bagong juga memiliki sifat kekanak-kanakan, lancang, serta lucu. Dia dikenal sebagai Punakawan yang kritis dan nggak segan mengkritik atau menyindir tokoh wayang lainnya.

Dari empat karakter Punakawan ini, mana yang jadi favoritmu, Millens? (Kmp/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: