BerandaPasar Kreatif
Jumat, 21 Des 2017 08:11

Cilok Kekinian Kaya Saus

Sajian Cilok Obonk yang di atasnya diberi saus barbeku, balado, dan superhot (AntaraJateng.com).

Cilok Obonk memang berbeda. Nggak dikukus, cilok ini dibakar dan sausnya bervariasi.

Inibaru.id. - Kini hadir kreasi baru makanan zaman dulu yang disajikan dengan berbeda yakni, cilok bakar. Cilok bakar ini tentunya nggak kalah dengan jajanan kekinian.

Dilansir dari Antaranews.com, beberapa mahasiswa D-3 Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang merintis bisnis cilok bakar ini dengan diberi nama Cilok Obonk.

Salah seorang mahasiswa yang ikut menciptakan Cilok Obonk, Ihda Aulia Rahma menuturkan, cilok biasanya disajikan dengan dikukus atau digoreng tetapi ia menyajikan dengan cara dibakar.

Baca juga:
Robita, Tas Incaran Sosialita Jepang dari Indonesia
Ke Pariaman, Jangan Lupa Cokelat Adam

Cara penyajiannya pun berbeda nggak dibungkus dengan plastik, tetapi dengan paper bowl yang didesain khas sesuai warna dari logo produk untuk menambah daya tarik konsumen. Kreatif sekali ya Millens, jadi bisa meningkatkan harga jual makanan.

Ihda Aulia Rahma bersama kawan-kawannya ingin mengubah persepsi masyarakat bahwa cilok bukan sekadar jajanan zadul yang disajikan bersama saus kacang dalam plastik, tetapi mampu bersaing dengan jajan modern lainnya.

Cilok Obonk memiliki variasi saus yang digandrungi kaum muda, lo. Pilihan sausnya ada barbeku, balado, dan superhot. Wah jadi ingin mencicipi Cilok Obonk ini Millens. Harga satu porsinya  Rp 8000, wow.

Baca juga:
Nurul Bikin Bisnis demi Banyak Orang
Gurihnya Bisnis Kacang Macadamia

Kreasi kreatif pada acara Festival Monster Day di Undip , Senin (27/11), menyedot animo yang positif dari pasar karena festival tersebut merupakan ekspo untuk memasarkan aneka bisnis mahasiswa dengan konsep acara yang unik. Tentu ini jadi pasar kreatif di Semarang. Millens boleh coba tuh mengkreasikan aneka jajanan jadi makanan yang unik, apalagi untuk mengangkat kuliner Nusantara. (LAM/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024