Inibaru.id – New normal. Belakangan istilah yang kali pertama dicetuskan pasca-krisis ekonomi 2007-2008 itu kini kembali muncul di tengah pandemi corona. Nggak hanya untuk perekonomian, istilah yang berarti menjadikan sesuatu yang semula “abnormal” menjadi normal itu juga dipakai untuk pelbagai hal, nggak menutup kemungkinan pada dunia properti.
Sejak kasus pertama Covid-19 ditemukan pada 2 Maret 2020 silam dan WFH diberlakukan, hampir semua lini ekonomi Indonesia tumbang. Namun, setelah hampir tiga bulan berlalu, pelbagai inovasi bermunculan, salah satunya dari pengembang properti Sinar Mas Land.
Mungkin, inilah yang disebut new normal dalam dunia properti. Memanfaatkan teknologi digital dan media sosial, pengembang properti yang punya pengalaman lebih dari 40 tahun di Indonesia tersebut mengembangkan program Move in Quickly (MIQ).
program MIQ menawarkan kemudahan harga sebesar 20, 15, sampai 10 persen pada periode tertentu. Lalu, ada pula free BPHTB dengan syarat dan ketentuan berlaku untuk unit yang siap huni (ready stock) milik Sinar Mas Land.
Produk-produk pada program MIQ yang dapat kamu pilih antara lain mencakup rumah, ruko, kios, dan apartemen. Areanya meliputi Jakarta (The Elements, Southgate, dan Aerium), Tangerang (BSD City dan Taman Banjar Wijaya), Cibubur (Kota Wisata dan Legenda Wisata), Batam (The Nove at Nuvasa Bay), Balikpapan (Grand City), dan Surabaya (Wisata Bukit Mas dan Apartemen Klaska).
Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan, pihaknya sengaja memperkuat strategi pemasaran secara digital sehingga mempermudah konsumen membeli properti di rumah mereka masing-masing.
“Kami juga memanfaatkan platform media sosial yang banyak digunakan masyarakat untuk pemasangan advertorial,” tutur Alim.
Untuk memaksimalkan pengalaman konsumen, Alim menambahkan, mereka menggunakan video virtual show unit yang dapat disaksikan melalui media sosial. Ke depan, semua proyek akan menyediakan platform serupa sehingga konsumen bisa merasa yakin saat membeli rumah idaman.
Selain itu, pelbagai informasi secara berkala juga diterima konsumen via Whatsapp atau email, termasuk beberapa nasabah bank nasional sebagai mitra perusahaan.
“Semoga strategi tersebut dapat membantu tim penjualan memenuhi kebutuhan setiap konsumen,” kata dia.
Program MIQ dibagi dalam tiga periode hingga akhir 2020, yakni periode pertama (22 Maret-30 Juni), periode kedua (1 Juli-30 September), dan periode ketiga (1 Oktober-31 Desember). Hingga 18 Mei 2020, program MIQ telah meraih penjualan sebesar Rp 369 miliar.
Pencapaian besar ini tentu menjadi angin segar di tengah pandemi yang bikin semua lini ekonomi lesu. Bukan nggak mungkin, strategi pemasaran dalam Move in Quickly Sinar Mas Land ini bisa menjadi new normal dalam dunia properti. Patut diapresiasi! (IB20/E03)