BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 19 Des 2025 12:56

Menguji Kepekaan Mahasiswa pada Lingkungan dalam KPI Creative Show 2025

Jajanan tradisional menjadi bagian dari kampanye reduce plastic waste dalam rangkaian KPI Creative Show 2025 bertajuk “Real Issues, Loud Creativity” di UIN Sunan Kudus. (Inibaru.id/ Imam Khanafi)

Pemutaran film dan diskusi tentang lingkungan yang dikemas begitu kreatif, dipadukan dengan Festival Jajanan Lokal dan kampanye reduce plastic waste menjadikan KPI Creative Show 2025 di UIN Sunan Kudus sebagai rangkaian acara yang relevan untuk menguji kepekaan mahasiswa sekarang ini.

Inibaru.id – Aroma jajanan tradisional menyambut siapa pun yang memasuki lantai dua Gedung PKM Kampus Barat UIN Sunan Kudus pekan lalu. Di sudut ruangan, aneka kudapan khas daerah tersaji rapi dan bisa dinikmati gratis.

Namun, Festival Jajanan Lokal ini bukan sekadar perayaan rasa. Ia dirancang mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebagai bagian dari kampanye reduce plastic waste dalam rangkaian KPI Creative Show 2025 bertajuk “Real Issues, Loud Creativity.”

Panitia juga mengimbau pengunjung untuk membawa tumbler dan tas belanja sendiri. Nggak ada plastik sekali pakai yang dibagikan; menjadi praktik sederhana kolektif yang menegaskan bahwa kepedulian lingkungan nggak harus menunggu kebijakan besar.

Dari festival jajanan inilah suasana KPI Creative Show 2025 terasa hidup. Sejak jam delapan pagi, mahasiswa dengan tas kanvas di pundak dan tumbler di tangan memenuhi area acara. Mereka datang untuk merayakan keberanian untuk membicarakan isu-isu nyata melalui cara yang kreatif.

KPI Creative Show 2025 merupakan debut kreatif mahasiswa KPI angkatan 2023. Acara ini lahir dari kegelisahan, kerja kolektif, dan semangat menjadikan kampus sebagai ruang hidup bagi isu-isu marjinal, sosial budaya, dan lingkungan.

Terbuka untuk umum dan gratis, acara ini menjelma menjadi ruang pertemuan antara karya, gagasan, dan kepedulian. Sejak memasuki area utama, pengunjung telah disambut gelar karya kolaboratif mahasiswa KPI 2023.

Panitia menyarankan pengunjung membawa tempat minum dan makan sendiri saat berkunjung ke Festival Jajanan Lokal yang merupakan rangkaian dari KPI Creative Show 2025 di Kudus. (Inibaru.id/ Imam Khanafi)

Poster, instalasi visual, hingga dokumentasi audio-visual dipajang rapi. Karya-karya tersebut menghadirkan potongan cerita tentang kehidupan masyarakat yang sering luput dari sorotan media arus utama.

Di setiap sudut, mahasiswa tampak antusias menjelaskan proses kreatif di balik karya mereka. Cerita tentang riset lapangan, perjumpaan dengan warga, hingga pergulatan etis saat mengolah realitas menjadi karya media mengalir dalam dialog yang hangat.

Gelar karya ini nggak hanya memamerkan hasil akhir, tetapi juga membuka proses. Pengunjung diajak memahami bahwa di balik sebuah visual atau narasi, terdapat tanggung jawab moral: tidak menyederhanakan penderitaan dan tidak mengeksploitasi kisah manusia.

Di sinilah karakter akademik KPI terasa kuat, kritis, reflektif, dan berorientasi pada nilai kemanusiaan.

Dokumenter yang Menggugah

Puncak perhatian tertuju pada sesi screening dan bedah film dokumenter Butterfly On A River.” Lampu ruangan diredupkan, layar menyala, dan penonton diajak masuk ke dunia yang jarang diberi ruang dalam media arus utama.

Dengan visual yang puitis nan jujur, film ini menghadirkan realitas tanpa perlu berkoar-koar. Alur narasinya mengalir tenang, tapi meninggalkan jejak emosi yang dalam. Beberapa penonton tampak terdiam lama setelah film usai, menandakan pesan film berhasil tersampaikan.

Diskusi pun tampak mengalir dan hangat. Abas Fauzi, dosen KPI sekaligus pemerhati film, mengajak peserta melihat dokumenter bukan hanya sebagai produk estetika, tapi medium advokasi. Menurutnya, dokumenter yang baik adalah yang mampu menjaga jarak etis sekaligus kedekatan empatik dengan subjeknya.

Sementara itu, Girindra Whardana dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menekankan pentingnya keberpihakan pada kelompok rentan dalam kerja-kerja jurnalistik dan dokumenter.

“Netral bukan berarti tidak peduli,” ujarnya, disambut anggukan peserta, yang seketika membuka diskusi tentang batas antara objektivitas dan kemanusiaan.

Melengkapi diskusi, Umi Qodarsasi, dosen Pemikiran Politik Islam, mengaitkan film dengan konteks etika sosial dan politik. Dia menyoroti bagaimana isu marjinal sering lahir dari relasi kuasa yang timpang, serta peran strategis media dalam membongkar ketimpangan tersebut.

Ruang bedah film pun berubah menjadi ruang belajar kolektif. Mahasiswa, dosen, hingga pengunjung umum saling bertanya dan berbagi pandangan. Teori, praktik, dan pengalaman bertemu dalam dialog yang setara.

Penganan Lokal sebagai Pelengkap

Kampanye reduce plastic waste menjadi inti dari KPI Creative Show 2025. (Inibaru.id/ Imam Khanafi)

Di tengah rangkaian acara inilah Festival Jajanan Lokal kembali menemukan relevansinya. Isu lingkungan yang muncul dalam karya dan diskusi nggak berhenti sebagai wacana, tetapi dipraktikkan secara langsung melalui pilihan konsumsi yang lebih bertanggung jawab.

Ketua Program Studi KPI Eko Sumadi yang turut hadir dalam acara ini pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Menurutnya, KPI Creative Show 2025 merupakan bukti nyata potensi mahasiswa KPI, nggak hanya dalam kreativitas media, tetapi juga kepekaan sosial.

“Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa KPI angkatan 2023. Saya berharap acara KPI Creative Show ini dapat menjadi program tahunan dan terus berkembang pada angkatan-angkatan berikutnya,” ujarnya, yang segera disambut tepuk tangan panjang.

Lebih dari sekadar agenda kampus, KPI Creative Show 2025 menjadi media pembelajaran yang hidup. Mahasiswa belajar memproduksi karya, bekerja kolektif, mengelola acara, bernegosiasi dengan ide, serta bertanggung jawab atas dampak sosial dari pesan yang disampaikan.

Sebagai kegiatan perdana, acara ini berhasil menciptakan suasana inspiratif dan partisipatif. Ia menjadi titik temu antara kampus dan masyarakat, antara teori dan realitas, antara kreativitas dan kepedulian.

Ketika acara berakhir sore hari, pengunjung meninggalkan Gedung PKM dengan membawa lebih dari sekadar kenangan. Mereka membawa gagasan, pertanyaan, dan mungkin kegelisahan baru tentang peran masing-masing di tengah isu-isu nyata yang terus berlangsung.

KPI Creative Show 2025 membuktikan bahwa kreativitas mahasiswa, ketika berpihak pada kemanusiaan dan lingkungan, dapat menjadi suara yang lantang dan bermakna. Sebuah debut yang layak dirayakan, sekaligus dijaga agar terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. (Imam Khanafi/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Swike Cik Ping, Warisan Rasa yang Nggak Ada Matinya di Purwodadi

7 Des 2025

Jika Hidupmu Terburu-buru, Jadikanlah Slow Living sebagai Resolusi 2026

7 Des 2025

50+ Pertanyaan Sederhana untuk Mengenal Seseorang dengan Lebih Baik

7 Des 2025

Sebenarnya, Cokelat Makanan Sehat Atau Nggak?

7 Des 2025

Gubernur Luthfi Larang Keras Penambangan di Gunung Slamet

7 Des 2025

Nanggap Reog Singo Manggolo, Aksi Nyata Nguri-uri Budaya dan Pembangunan a la Sumanto

6 Des 2025

Petolo Mayang, Jajanan Tradisional yang Kian Langka di Solo

8 Des 2025

Menilik KUHP Baru, Memangnya Pelaku Kumpul Kebo Bisa Dipidana?

8 Des 2025

Sururi, Kiai Mangrove Semarang, Raih Penghargaan 'Pelopor Tanggap Bencana'

8 Des 2025

Kontingen Forbasi Semarang Borong Medali pada Forda Jateng 2025 di Solo

8 Des 2025

Awas Smartphone Pinky! Kelingking Cekung Akibat Genggam Ponsel Kelamaan

8 Des 2025

Politik Berbiaya Tinggi, Sumanto Sebut Sistem Pemilu Indonesia Sangat Liberal Sejak 2009

7 Des 2025

Anggotanya Beragam Parpol, Sumanto Akui Pimpin KNPI Nggak Mudah

8 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: