Inibaru.id - DP Mall Semarang sejatinya belum buka pagi itu, Jumat (5/12/2025). Namun, lorong Aeon di pusat perbelanjaan di jantung Kota Lunpia ini sudah dipenuhi oleh puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang semuanya adalah perempuan. Heboh dan bikin haru.
Para "ibu ojol" dengan berbagai jaket, mulai dari Shopee, Grab, Gojek, hingga Ojesy, itu bukan sedang bekerja, tapi ramai-ramai berbelanja. Kebayang dong gimana hebohnya mereka? Saya yang berada di tengah-tengah para ibu luar biasa ini pun nggak kuasa untuk ikut tertawa senang.
Sembari mendorong troli, dengan langkah yang semula ragu dan malu-malu, mereka mulai berjalan menuju lorong supermarket, menjemba beras, minyak goreng, telur, susu anak, hingga perlengkapan sekolah. Dari kejauhan, bisa saya lihat raut muka mereka yang diliputi keharuan dan menunjukkan gestur rasa syukur.
Oya, momen ini merupakan bagian dari Charity Programme #25, kegiatan berbagi yang digagas oleh komunitas berenang khusus perempuan, Muslimah Swimming Squad (MSS). Mereka mengundang sekitar 60 ibu ojol untuk berbelanja gratis kebutuhan pokok senilai Rp500 ribu di supermarket hype tersebut.
Hadiah untuk Pejuang di Jalan Raya
Bagi sebagian orang, "kupon belanja" itu mungkin nggak besar. Namun, untuk para ibu ojol yang acapkali merupakan ibu tunggal sekaligus tulang punggung keluarga, nilai tersebut cukup untuk membuat perasaan mereka diliputi perasaan senang yang membuncah.
Saya membayangkan keseharian mereka yang pastinya nggak mudah; yang setiap hari harus memacu kendaraan sejak pagi, menembus hujan, panas, bahkan bertaruh nyawa di jalan raya. Dengan penghasilan yang nggak pasti, nggak jarang mereka harus menahan diri, menunda keinginan, dan membatasi belanja.
Inilah yang membuat suasana di Aeon jadi seharu itu. Mereka tersenyum lebar, tapi matanya berkaca-kaca begitu kantong penuh belanjaan ada dalam genggaman. Seorang ibu tunggal yang terpilih dalam Charity Programme #25 itu mengatakan, dia seperti sedang bermimpi.
“Kalau orderan ramai, alhamdulillah cukup. Tapi, kalau sedang sepi, saya kadang bingung mau belanja apa dulu. Jadi, dapat kesempatan seperti ini terasa mimpi,” ungkapnya sembari memeluk erat kantong belanjaannya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Di antara para ibu ojol, turut hadir Founder MSS Euis Kurniawati bersama sekitar 60 member MSS Semarang dan 30 relawan MSS dari perwakilan kota lain di Indonesia.
Selain itu, event sosial ini juga mendapatkan dukungan moral dari Kabid Kesetaraan Gender & Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukm dan Keluarga Berencana Jateng, Faisa Mukti Septyani.
Adapun dari pihak tuan rumah, turut hadir Riza selaku Store Manager Aeon DP Mall. Di sampung itu, ada juga dua perwakilan dari PT Tresnamuda Pelayaran sebagai sponsor utama program charity.
Kehadiran para tokoh ini memberi pesan kuat bahwa perempuan pejuang, khususnya para ibu tunggal pekerja informal, layak mendapatkan perhatian, penghargaan, dan dukungan nyata.
Sebelum sesi belanja dimulai, Founder MSS Euis Kurniawati sempat memberikan sesi motivasi singkat tapi penuh makna. Pada sesi ini, dia mengajak para ibu ojol untuk terus bersemangat, meyakini nilai diri mereka, serta merawat kesehatan tubuh dan mental di tengah tekanan hidup sehari-hari.
Berterima Kasih pada Diri Sendiri
Sebelum berbelanja, Euis sempat menutup sesi sharing dengan momen yang bikin saya nggak kuasa menahan air mata, yakni ketika dia mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berterima kasih kepada diri sendiri.
“Peluk tubuhmu; bilang terima kasih!" serunya dengan suara bergetar, yang bikin hampir semua peserta yang hadir seketika menunduk dan mulai memeluk bahu mereka sendiri-sendiri. "Terima kasih karena sejauh ini, kamu sudah berjuang sangat kuat.”
Perlu kamu tahu, Charity Programme #25 digelar dalam rangka menyambut Hari Ibu pada Desember ini sekaligus perayaan milad ke-6 MSS. Aksi ini menjadi rangkaian dari Musyawarah Nasional MSS 2025 yang berlangsung di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Semarang pada 5–7 Desember lalu.
Meski tajuknya komunitas berenang, MSS sejatinya nggak hanya berkutat pada olahraga, tapi juga telah menjadi ruang solidaritas, pemberdayaan, dan aksi sosial. Beberapa kegiatan yang dilakukan MSS di antaranya pelatihan renang, kelas mental health, hingga berbagai kegiatan charity.
Nah, melalui Charity Programme #25, MSS mencoba mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap pekerja informal, khususnya para ibu tunggal yang memikul beban ganda.
Menurut saya, program ini menarik, karena bantuan paling manusiawi hadir dengan sederhana tapi bermakna saat kita bisa membantu mereka yang begitu dekat dengan rasa lelahnya tapi paling besar semangat juangnya. Peluk hangat untuk kita semua! (Marita Ningtyas/E10)
