Inibaru.id - Adegan ayah dan anak bermain bersama sering terasa seperti kemewahan. Beban pekerjaan dan peran sebagai kepala keluarga membuat banyak ayah nggak punya cukup waktu untuk terlibat penuh dalam pengasuhan.
Persoalan itulah yang mendorong Keluarga Kita menggelar acara Main Sama Bapak (MSB) di Wisma Perdamaian, Semarang, Minggu (30/11/2025) pagi.
Oya, Keluarga Kita merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di ranah pendidikan keluarga. Berdiri pada 2012, organisasi berbasis komunitas ini secara konsisten mengembangkan kurikulum pendidikan keluarga berdasarkan riset, teori psikologi dan pendidikan, serta pengalaman orangtua yang disesuaikan dengan budaya Indonesia.
MSB adalah salah satu kegiatan rutin yang mereka inisiasi sejak 2022 silam. Tahun ini, kegiatan tersebut digelar di lima lokasi, yakni Yogyakarta, Palembang, Makassar, Manado dan terakhir di Semarang.
Setiap sesi MSB menggabungkan permainan terstruktur dan bermain bebas, lengkap dengan musik, gerak, dan aktivitas fisik yang menstimulasi konsentrasi, koordinasi, serta kemampuan sosial anak. Permainan juga disesuaikan dengan kelompok usia dan tahapan perkembangan, sehingga setiap interaksi benar-benar menjadi pengalaman yang bermakna.
Aditia Kusuma, warga Tembalang yang mengaku waktu bertemunya dengan anak sangat terbatas karena kesibukannya bekerja, segera memutuskan untuk mendaftar begitu mengetahui informasi ini via media sosial. Sebagai ayah, dia juga pengin belajar metode pengasuhan yang mampu memaksimalkan waktu singkatnya bersama buah hati.
"Sehari bertemu dengan anak itu ketika saya pulang kerja jam enam hingga sembilan sore. Sebisa mungkin saya tetap meluangkan waktu untuk bermain dengan anak, meski waktunya terbatas," ujar Aditia saat ditemui Inibaru.id selepas sesi bermain bersama anak. "Itulah mengapa saya menyukai acara ini."
Selain senang karena bisa berinteraksi dengan anak selama kurang lebih dua jam, Aditia juga mengaku mendapatkan pengetahuan baru tentang pola pengasuhan dari MSB tersebut.
"Setelah mengikuti kegiatan tadi, saya merasa masih ada kekurangan dalam mengasuh anak. Ternyata anak saya bisa melakukan sesuatu yang selama ini kurang saya perhatikan," tuturnya.
Ridwan, warga Sampangan, mengamini hal itu. Meski dia memiliki sedikit lebih banyak waktu karena bekerja sebagai freelancer, pengetahuan parenting yang dia dapat dari MSB menjadi nilai plus karena menambah wawasannya dalam mengasuh anak.
"Permainan yang diajarkan juga bisa diterapkan di rumah, seperti tebak gambar, permainan dansa, sampai dongeng. Semua itu masih bisa dilakukan di rumah," terangnya.
Ridwan menyebut, kegiatan ini cocok banget sebagai wadah berkumpul para ayah dan anak. Dia juga bisa meniru pola komunikasi maupun cara para ayah lain berinteraksi dengan anak-anak mereka. Jika ada kegiatan serupa digelar lagi, dia memastikan akan ikut kembali.
Ruang Me Time bagi Ibu
Organisasi Keluarga Kita yang didirikan Najelaa Shihab pada 2012, diketahui memiliki fokus utama pada pengembangan kurikulum berbasis riset dan telah menyelenggarakan ribuan kelas pengasuhan di 342 kabupaten di seluruh Indonesia. Namun, sekitar 95 persen pesertanya dari kalangan perempuan.
Nah, pada peringatan Hari Ayah 2022, Keluarga Kita melakukan inovasi dengan menghadirkan format bermain bersama ayah agar sosok yang jarang terlibat dalam pengasuhan dapat ikut masuk dan merasa memiliki ruang dalam proses tersebut.
"Bapak itu kurang cocok semisal memakai cara mendengarkan sesi seminar. Akhirnya kami coba format main aja, karena lewat bermain para ayah bisa merasakan langsung keterlibatannya. Dari permainan sederhana sekalipun, sebenarnya mereka sedang menstimulasi tahapan perkembangan anak," kata Direktur Keluarga Kita Siti Nur Andini.
Selain memfasilitasi ayah bermain dengan anak, Keluarga Kita juga menyediakan ruang bagi para ibu untuk menikmati me-time. Tujuannya sederhana, salah satunya memberi kesempatan kepada para ibu untuk melepas sejenak peran pengasuhan, sekaligus membiarkan ayah dan anak menikmati waktu bermain tanpa keterlibatan mereka.
Saat Me Time Ibu (MTI), para ibu juga dibekali ilmu parenting serta diberi ruang untuk saling berbagi pengalaman, termasuk cerita seputar pola pengasuhan yang mereka jalani sehari-hari.
"Bonding itu penting sekali, karena banyak riset membuktikannya. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan mampu meningkatkan kepercayaan diri anak, sekaligus meminimalkan risiko kenakalan remaja," tandas perempuan yang akrab disapa Andini tersebut.
Wah, acara yang menarik ya, Gez! Kalau ada acara seperti ini di sekitar rumahmu, kira-kira kamu mau akan ikut nggak, nih? (Sundara/E10)
