BerandaPasar Kreatif
Kamis, 1 Mar 2023 20:41

Menariknya Bisnis Jasa Sewa Pacar yang Makin Menjamur di Indonesia

Agensi pacar sewaan telah menjamur di Indonesia. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Bisnis penyedia sewa pacar kini semakin menjamur. Bahkan, sudah ada agensi yang menaungi usaha ini. Seperti apa sih bisnis yang terinspirasi dari Jepang dan Tiongkok tersebut di Indonesia?

Inibaru.id - Nggak punya pacar? Sewa saja. Perumpamaan tersebut mungkin terdengar menggelikan. Tapi di era digital seperti sekarang ini, hal tersebut sangat memungkinkan, lo. Soalnya, bisnis jasa sewa pacar kini semakin menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.

Fenomena jasa sewa pacar sebelumnya terjadi di Jepang dan Tiongkok. Khusus untuk Indonesia, bisnis ini baru benar-benar ramai dibicarakan dalam setahun belakangan.

"Mulai ramai jasa sewa pacar di Indonesia tahun 2022," ucap Mutia, pemilik agensi Kumikorental, salah satu penyedia jasa tersebut kepada Inibaru.id belum lama ini.

Kumikorental nggak sendiri di bidang usaha ini. Ada sejumlah agensi pacar sewaan lain yang aktif di media sosial seperti Nokoibito.id, Kanore_id, Rentalpasangan, Rental Girlfriend Uwu, dan Rental GirlfriendKiyowo.

Jasa yang mereka tawarkan cukup beragam dari berupa bertukar pesan singkat, ajakan kencan, hingga menjadi pasangan untuk menghadiri suatu acara. Rata-rata tarif harga untuk bertukar pesan secara daring adalah Rp30 ribu sehari. Sementara itu, jika jasa yang dibutuhkan adalah kencan offline, tarifnya ada di kisaran Rp300 ribu untuk 3 jam.

Kesamaan lain dari para penyedia jasa sewa pacar itu adalah menekankan para pengguna jasanya untuk mengikuti aturan utama, yaitu jangan baper kepada pacar sewaan.

Aktif di Media Sosial

Konsep pacar sewaan nggak seperti Open BO atau menjerumus ke aktivitas seksualitas. (Sumber foto Pixabay)

Sebelum mendirikan agensi pada awal Februari 2023 lalu, Mutia bekerja secara individu menjadi pacar sewaan. Dia mengaku nggak menyangka dengan banyaknya orang yang memakai jasanya.

"Ternyata pas aku di lapangan banyak bertemu pacar sewaan lain yang juga buka layanan secara individu. Akhirnya kita saling komunikasi dan sepakat untuk menjadikannya semacam komunitas atau agensi bersama supaya pacar sewaan lebih mudah terjangkau," ungkap perempuan berusia 24 tahun tersebut.

Saat Kumikorental terbentuk, ada enam talent yang berperan sebagai pacar sewaan, termasuk Mutia sendiri. Perempuan asal Tangerang itu pun bersemangat mempromosikan jasa tersebut di media sosial.

Di media sosial pula, Mutia aktif memberikan edukasi terkait konsep pacar sewaan. Dia menegaskan bahwa jasa ini nggak akan memberikan layanan yang terkait dengan aktivitas seksual.

"Banyak calon klien yang belum paham konsep pacar sewaan. Market kita bukan ke ranah Open Booking Out (BO) dan semacamnya," tutur Mutia.

Oleh karena itulah, talent Kumikorental dididik untuk pandai mencari topik, berkomunikasi, dan nggak gengsi dengan klien. Intinya sih, biar penyewa bisa merasakan pengalaman memiliki pasangan dengan menyenangkan tanpa melampaui konsep pacar sewaan.

Laris Manis Disewa Kaum 'Tuna Asmara'

Pacar bisa disewa untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bareng. (Flickr/ Nenad Stojkovic)

Mutia menyebut ada beberapa faktor yang membuat bisnis nggak biasa ini laris. Salah satunya adalah karena banyaknya anak muda yang menjadi kaum 'tuna asmara'.

"Ada yang butuh untuk dipamerin ke teman-temannya karena faktor kelamaan jomlo. Ada juga yang butuh pelampiasan karena habis putus sama mantan biar nggak galau-galau banget," celetuknya.

Selain itu, ada juga yang menggunakan jasa Mutia untuk menjadi support system. Apalagi jika mereka sedang mengalami banyak masalah atau butuh penyemangat hidup.

"Banyak orang yang butuh suntikan energi baru supaya hidup gak terasa flat gitu," terangnya.

Diakui Mutia, bisnis jasa pacar sewaan memang cukup menjanjikan. Meski begitu, bukan berarti dia bisa sembarangan menerima calon klien. Dia selalu melakukan seleksi ketat demi keamanan para talent. Selain itu, karena merasa bisnisnya nggak melanggar norma sosial, dia nggak mempermasalahkan tudingan negatif atas jasa yang dia sediakan.

"Aku nggak peduli dengan pandangan negatif orang yang nggak aku kenal di sosial media. Jasa kami sebenarnya hanya sekadar menemani ngobrol. Malah sebenarnya mirip tour guide gitu," tandas Mutia.

Menarik juga ya, Millens bisnis jasa sewa pacar di Indonesia. Kamu tertarik nggak nih memakai jasanya? Haha. (Fitroh Nurikhsan/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024