BerandaPasar Kreatif
Kamis, 15 Agu 2018 14:00

Gurihnya Keripik Daun Pegagan Desa Gesing Temanggung

Keripik daun pegagan khas Temanggung. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Daun pegagan sering dianggap sebagai tanaman liar yang nggak memiliki manfaat. Siapa nyana daun ini bisa dijadikan keripik. Kamu dijamin ketagihan deh, Millens.

Inibaru.id - Siapa sangka tanaman liar bisa diolah menjadi camilan. Tumbuhan yang dikenal dengan tapal kuda ini lebih sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif beberapa penyakit. 

Melansir Merdeka.com (8/3/2017), daun pegagan bisa mengobati panas dalam, usus buntu, menurunkan tekanan darah, hingga kencing batu.

Selain berkhasiat, daun pegagan ini ternyata bisa diolah menjadi camilan, lo. Di tangan Kelompok Belajar Usaha (KBU) Cahaya Asri Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung daun pegagan disulap jadi produk kripik daun pegagan yang gurih.

https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423298308968318395.jpg?t=o&v=700?t=o&v=700

Keripik pegagang. (kompasiana.com)

Salah seorang pengelola KBU Cahaya Asri, Mukidah mengaku bahwa inovasi ini ditemukan dua tahun silam ketika masyarakat sadar akan banyaknya bahan baku yang tumbuh di ladang warga secara liar.

"Selama ini belum dimanfaatkan, maka dari itu, kami coba mengolahnya menjadi keripik. Ternyata enak juga,"  ujarnya.

Mengolah daun pegagan menjadi keripik ini juga terbilang mudah, lo. Pertama cuci bersih daun pegagan, kemudian masukkan ke dalam adonan tepung yang encer. Terakhir, goreng hingga berwarna keemasan. Mudah kan?

Keripik daun pegagan dijual sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Tapi jika kamu hanya ingin mencicipi cita rasanya, kripik ini juga dijual dalam kemasan ekonomis yaitu Rp 1.000 per bungkus. Murah, nikmat, dan banyak khasiatnya.

https://www.khasiat.co.id/wp-content/uploads/2017/01/Daun-Pegagan.jpg

Bentuk daun pegagan. (Khasiat.co.id)

Nah, itu dia olahan kripik daun pegagan. Dari hanya tanaman liar, daun pegagan bisa jadi camilan yang gurih dan renyah. Yuk cicipi! (IB13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024