BerandaPasar Kreatif
Kamis, 10 Jan 2024 16:30

Belajar Membuat Wayang Suket, Mudah dan Cepat Bisa

Pelestari wayang suket, Ahmad Rofiq, sedang menggenggam karya buatannya. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Ahmad Rofiq, seorang pegiat wayang suket yang bisa kita jumpai di Kota Lama, Semarang mengajarkan cara membuat wayang suket kepada pengunjung. Nggak rumit, menurutnya siapa saja bisa membuatnya dengan mudah dan cepat.

Inibaru.id - Dibanding dengan wayang kulit, wayang golek atau wayang orang, mungkin istilah wayang suket belum terlalu familiar di telingamu ya, Millens? Buat yang belum tahu, wayang suket adalah wayang khas Purbalingga yang dahulu digunakan untuk sarana bermain anak-anak.

Wayang ini terbuat dari rumput dan merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit. Selain lazim di Purbalingga, wayang suket juga familiar bagi anak-anak di Klaten dan Purworejo.

Nah, buat kamu yang ingin mengenal lebih jauh tentang wayang yang ditemukan oleh Kasan Wikrama Tunut atau Mbah Gepuk itu, nggak perlu jauh-jauh datang ke Purbalingga. Di Kota Lama, Semarang kamu bisa menjumpai pelestari wayang suket. Namanya adalah Ahmad Rofiq dan kamu bisa menjumpainya di salah satu kios pasar barang antik.

Selain bisa bertanya dan membeli wayang suket, kamu dan para pengunjung Kota Lama, Semarang juga bisa belajar membuatnya dari nol, lo. Rofiq, panggilan akrabnya, akan mengajarimu membuat karakter-karter wayang atau sosok yang kamu inginkan.

Jenis Rumput Memengaruhi

Ahmad Rofiq sedang mengambil wayang suket yang menggelantung di kiosnya. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Biasanya, pertunjukkan dan karakter wayang suket sangat sederhana. Wayang ini unik lantaran cerita-cerita yang disampaikan lebih ringkas dan mengangkat tokoh-tokoh lokal seperti Joko Tingkir.

Namun, meski kelihatannya sederhana, Rofiq membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun untuk observasi dan menentukan jenis rumput yang baik digunakan dalam pembuatan wayang suket. Lelaki 47 tahun itu menuturkan, rumput yang tumbuh di tanah keras dengan di sekitar rawa berbeda.

Menurutnya, rumput yang tumbuh di tanah keras bisa tiba-tiba rusak. Jadi, nggak cocok digunakan untuk bahan pembuatan wayang suket.

"Jenis rumput yang dipakai ternyata mempengaruhi hasil. Ini saya bikin (wayang suket) pakai rumput mendong. Di daerah lain bisa saja pakai bahan (rumput) yang berbeda," terangnya.

Nggak Memakan Waktu

Proses pembuatan wayang suket nggak terlalu memakan banyak waktu. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Kamu tertarik untuk praktik membuat wayang suket di Kota Lama, Millens? Menurut Rofiq, proses pembuatan wayang suket nggak terlalu memakan waktu, kok. Hanya sekitar 15-20 menit, wayang suket sudah bisa digenggam.

"Saya ajarkan pakai teknik sederhana. Orang kalau belajar suatu hal yang ribet dan berjam-jam itu pasti nggak ada waktu", imbuh Rofiq.

Lalu, karakter-karakter apa sih yang biasanya dibikin oleh mereka yang baru belajar? Nggak hanya tokoh perwayangan terkenal seperti Semar, Dewi Sri, atau Petruk. Kata Rofiq, pembeli bisa memesan bentuk karakter apapun. Dengan senang hati, Rofiq akan membimbing proses pembuatan dari awal sampai selesai.

Tawaran menarik dari Rofiq tersebut tentu saja semakin menambah magnet yang ada di Kota Lama, Semarang. Apalagi, dirinya mengatakan sekarang pengunjung kawasan yang disebut sebagai Little Netherland itu lebih banyak ketimbang pengunjung Candi Borobudur.

Semoga saja banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama, Semarang juga berdampak pada makin banyaknya orang yang mau mengenal dan membuat wayang suket, ya! (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: