BerandaKulinary
Minggu, 14 Apr 2018 08:05

Senyaman Rumah Bergaya Belanda, Seperti Itulah Tekodeko Koffiehuis

Suasana asyik nongkrong di Tekodeko Koffiehuis. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Berada di kawasan Kota Lama Semarang, kedai yang merupakan bekas rumah, pabrik, dan hotel ini mengusung desain interior klasik dan semi-industri tapi nyaman laiknya rumah. Seperti apa?

Inibaru.id – Berakhir pekan di Semarang dan kamu bingung mau nongkrong di mana bareng pacar, teman, sahabat, atau keluarga? Mungkin Tekodeko Koffiehuis bisa menjadi pilihanmu. Selain terkenal dengan kopi akulturasinya, bangunan kedai kopi berkonsep "rumah kopi" tersebut juga unik dan bernilai sejarah.

Berada di jantung kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Tekodeko Koffiehuis menempati bangunan tua peninggalan zaman Belanda. Adalah Ronny, Jessie, dan Kriski, pemilik kedai yang diresmikan pada 6 Juni 2015 itu. Hampir tiap hari kedai ini ramai didatangi pengunjung. Sebagian orang menikmati kopi yang disajikan, tapi nggak sedikit yang datang "hanya" untuk merasakan kenyamanan dan keindahan tempatnya.

Menikmati suasana Kota Lama dari jendela Tekodeko. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Yap, Tekodeko terbilang cukup nyaman untuk dijadikan tempat nongkrong. Suasananya hangat, tapi nggak terlalu bising. Kedai ini memang mengusung konsep yang hommy, sebagai semacam tempat yang asyik untuk minum kopi serta bersosialisasi. Mereka menyabutnya: Good place for coffee and socialyze. Hmm!

Jessei, salah seorang pemilik Tekodeko, mengatakan bahwa dia memang menginginkan kedainya menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkreasi. Jadi, selain ngopi, siapapun yang datang juga bisa melakukan pelbagai kegiatan kreatif dan lain-lain.

“Ya, kami berharap Tekodeko mempu memberikan ruang untuk siapa saja yang datang ke sini, baik itu komunitas atau organisasi. Yang penting mereka bisa nyaman, tentunya untuk berkarya dan menambah ilmu baru di sini,” terang Jessie.

Tampak luar, bangunan Tekodeko memukau di malam hari. (inibaru.id/Hayyina Hilal) 

Nggak hanya nyaman, Tekodeko juga dikenal dengan desain interiornya yang menarik dipandang atau digunakan sebagai latar berfoto. Sebagai bangunan peninggalan Belanda yang pernah dijadikan sebagai hotel, pabrik, dan rumah pribadi, konsep vintage, klasik, dan semi-industri begitu kentara di sini.

Pemilik Tekodeko yang lain, Ronny, mengaku nggak banyak melakukan perubahan pada bangunan lama yang kini dipakai sebagai kedai kopinya tersebut.

“Kami justru mengembalikan bentuk asli dari bangunan ini, yakni rumah kuno. Ya, rumah kopi,” akunya.

Suasana outdoor nogkrong di Tekodeko. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

 

Menu Andalan

Kopi akulturasi merupakan menu andalan Tekodeko. Namun, kalau kamu sedang nggak berminat ngopi, kedai ini juga menyediakan pelbagai minuman, camilan, dan makanan berat, kok, Millens. Harganya juga cukup ramah di kantong. Untuk minuman, kamu cukup merogoh kocek mulai Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu, sedangkan untuk makanan antara Rp 18 ribu sampai Rp 30 ribu.

Oya, pada hari biasa, Tekodeko buka setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB. Namun, kedai yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto No 44 Kota Lama, Semarang Utara, ini buka hingga pukul 23.00 WIB pada akhir pekan. 

Selaian masyarakat local, Tekodeko ramai dikunjungi warga asing. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Nnggak hanya anak muda, orang tua pun kerap nongkrong atau sekadar menikmati minum kopi di sana. Nggak cuma itu, banyak pula Warga Negara Asing (WNA) yang suka menghabiskan waktu di Tekodeko Koffiehuis yang berada begitu dekat kawasan wisata Kota Lama.

Nah, kalau kamu pas kebetulan berlibur atau sekadar lewat di kawasan Kota Lama, mampirlah ke Tekodeko. Ajaklah teman-temanmu dan berbagilah kesenangan di Tekodeko. Kuy tancap gas! (Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: