Inibaru.id - Kelimpungan lantaran uang makin terkikis buat saya merupakan hal biasa. Justru, di saat kejepit seperti ini banyak saya temukan tempat makan yang pas dengan isi kantong yang tinggal belasan ribu.
Di sekitaran Kalibanteng ada penjual nasi goreng yang terkenal dengan harganya yang murah. Jika saya nggak salah dengar, teman saya menyebutkan harga kisaran Rp 5 ribu untuk sepiring penuh nasi goreng. Wah, ini yang saya cari!
Benar saja, Sukarno si penjual nasi goreng legend ini menyebutkan harga Rp 6 ribu per porsi. Hanya naik seribu rupiah. Saya lumayan terkejoed saat dia mengaku sudah berjualan nasi goreng sejak 1985. “Sudah 35 tahunan, dari pertama dulu harganya seratus rupiah,” kata Sukarno sambil mengaduk nasi goreng di wajan.
Semakin malam, semakin banyak yang mengantre untuk menikmati nasi goreng ini lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Saat ini, sekali berjualan dia bisa menghabiskan 50 Kg beras. “Ya nggak tahu jadi berapa porsi, yang jelas jadi banyak,” jelas Sukarno. Penasaran dengan namanya yang Semarang banget, Sukarno nggak tahu pasti kenapa pelangannya memberi nama demikian. “Yang namain anak-anak. Nasi goreng gathel, ya ndak tau kenapa seperti itu,” katanya terkekeh.
Harga murah dan porsi banyak bikin nasi goreng ini punya penggemar tersendiri. Seperti halnya Sindu, pemuda yang rela datang larut malam untuk menikmati sebungkus nasi goreng ini. “Sering ke sini kalau malem karena harganya murah banget,” katanya terburu-buru.
Dalam sepiring nasi goreng seharga Rp 6 ribu tersebut, kamu bakal mendapat seporsi nasi goreng yang menggunung. Benar-benar banyak! Di atasnya terdapat cacahan kubis. Tapi jangan berharap banyak ya, nasi goreng gathel ini disajikan polos alias tanpa campuran komponen lain seperti telur apalagi daging.
Makan sepiring nasi goreng ini dijamin kenyang banget, Millens! (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Ya sesuai prediksi dan cerita yang beredar. Cita rasa nasi goreng ini luar biasa. Yap, Luar biasa nggak karuan! Hehehe. Lidah saya hanya dapat mengidentifikasi rasa kecap yang pekat dan rasa pedas. Nggak ada rasa gurih seperti nasi goreng lain. Nggateli memang!
Saran saya, belilah beberapa tusuk satai yang dibanderol 2 ribu per tusuk oleh Sukarno. Rasa gurih satai sedikit banyak bisa menolong rasa nasi goreng yang nggak jelas ini. Terlepas dari rasanya, nasi goreng gathel sangat menjadi alternatif makan kenyang di tanggal tua lo. Hehehe
Tertarik mencoba? Jangan datang terlalu larut ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)
Nasi Goreng Gathel
Kategori : Kaki Lima
Alamat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 (Samping Museum Ranggawarsita)
Jam Operasional : Setiap Hari, 19.00 – 11.00 WIB
Harga makanan : Rp 2.000 – Rp 6.000
Harga Minuman : Rp. 3.000