BerandaKulinary
Selasa, 16 Mei 2022 09:49

Sejarah Sambal Tumpang, Makanan dari Tempe Nyaris Busuk yang Tercatat di Serat Centhini

Sambal tumpang, sudah ada sejak zaman kerajaan. (selerasa.com)

Sambal tumpang punya bahan yang nggak biasa, yakni tempe yang hampir busuk. Tapi, rasa dan aromanya sangat menggoda. Kuliner ini juga cukup legendaris karena tercatat di dalam Serat Centhini, lo.

Inibaru.id – Kamu pernah belum mencoba nikmatnya sambal tumpang, Millens? Sambal ini memang sedikit berbeda dengan sambal pada umumnya karena sambal ini sebenarnya adalah masakan yang terbuat dari tempe yang hampir busuk dan memiliki kuah bersantan yang kental.

Mengingat bahannya yang nggak biasa, kamu pasti penasaran kan soal sejarah sambal tumpang? Untungnya, sejarawan kuliner khas Jawa bernama Heri Priyatmoko punya jawabannya.

Ternyata, sejarah dari sambal ini bisa kita runut jauh hingga saat Nusantara masih berupa kerajaan-kerajaan yang terpisah. Hal ini dibuktikan dengan tercantumnya sambal tumpang di dalam Serat Centhini. Berarti, bisa dipastikan kalau sambal ini sudah ada setidaknya sejak 200 tahun yang lalu!

“Dalam bukti Serat Centhini ya dari 1814 sampai 1823. Itu sudah disebutkan ada sambal tumpang di Bumi Mataram,” jelas Dosen Sejarah di Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tersebut, Selasa (4/8/2020).

Sambal tumpang terbuat dari tempe yang hampir membusuk. (riskiringan.com)

Dalam serat tersebut, disebutkan bahwa sejumlah tokoh terkemuka pada masa itu berkeliling Jawa dan memasuki banyak desa demi mengumpulkan banyak pengetahuan, termasuk berupa kekayaan kuliner. Nah, diceritakan kala tokoh yang bertamu itu dijamu dengan sambal tumpang. Hal ini berarti, keberadaan sambal tumpang sudah ada sejak sebelum Serat Centhini dibuat.

Bagi Heri, keberadaan sambal tumpang adalah bukti bahwa masyarakat Jawa kuno cukup kreatif untuk memanfaatkan bahan makanan yang hampir membusuk. Bukannya kemudian nggak lagi bisa dikonsumsi, bahan makanan tersebut justru bisa dijadikan masakan yang lezat.

Kini, sambal tumpang masih bisa kamu temukan di Jawa Tengah serta Jawa Timur. Bahkan, di Solo atau di Kediri, cukup mudah untuk menemukannya dengan rasa yang khas.

O ya, biasanya sambal tumpang dikonsumsi dengan nasi hangat, sayuran, dan aneka lauk. Ada juga yang menyebut sambal ini cocok dikonsumsi dengan kerupuk. Sekilas, sensasi aroma dan rasanya mirip dengan bumbu pecel meski tentu kamu bakal merasakan sensasi tempe semangit yang nggak ada duanya.

Kalau kamu, apakah juga suka makan sambal tumpang, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024

Pastikan Kehalalan, Juru Sembelih di Rembang Dilatih Sesuai Syariat Islam

20 Nov 2024

Bagaimana Orangtua Menyikapi Anak yang Membaca Manga dengan Unsur Kekerasan

20 Nov 2024

Lawang Keputren Bajang Ratu, 'Peninggalan Majapahit' yang Terlempar hingga Lereng Muria

20 Nov 2024

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024

Dilema Membawa Anak ke Tempat Kerja

21 Nov 2024

La Nina Masih Berlanjut, BMKG Minta Kita Makin Waspada Bencana Alam

21 Nov 2024

Kematian Bayi dan Balita: Indikator Kesehatan Masyarakat Perlu Perhatian Serius

21 Nov 2024

Ketua KPK Setyo Budiyanto: OTT Pintu untuk Ungkap Korupsi Besar

22 Nov 2024

Menelisik Rencana Prabowo Pengin Indonesia Hentikan Impor Beras Mulai 2025

22 Nov 2024

Meriung di Panggung Ki Djaswadi, sang Maestro Kentrung dari Pati

22 Nov 2024

Menemukan Keindahan dalam Ketidaksempurnaan, Itulah Prinsip Wabi-Sabi

22 Nov 2024

Mencegah Kecelakaan Maut di Turunan Silayur, Ngaliyan, Semarang Terulang

22 Nov 2024

Apa Alasan Orang Jepang Tidur di Lantai?

22 Nov 2024

Rute Baru Semarang-Pontianak Resmi Dibuka di Bandara Ahmad Yani Semarang

22 Nov 2024