BerandaKulinary
Sabtu, 6 Okt 2017 15:04

Minuman Penuh Khasiat Ini Jadi Warisan Budaya Nonbenda

Wedang uwuh. (Harismoyo/Shutterstock)

Manis dan pedas menjadi rasa dominan dalam minuman yang baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya nonbenda Indonesia ini.

Inibaru.id – Masyarakat Yogyakarta pasti familiar dengan minuman yang satu ini. Namanya wedang uwuh. Rasanya manis dan pedas. Kabar terbaru, minuman yang cocok dikonsumsi hangat-hangat ini pada Rabu (4/10/2017) ditetapkan sebagai satu dari 150 warisan budaya nonbenda versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Wah!

Hal tersebut tentu menjadi kabar baik bagi minuman rempah penuh khasiat itu. Belakangan, tak banyak lagi yang menjual wedang uwuh. Hanya beberapa kedai saja yang masih menyajikannya, tersebar paling banyak di Imogiri dan Bantul.

Sebelum menjadi kuliner langka, wedang uwuh begitu mudah kita temui, terutama di daerah-daerah berhawa dingin Yogyakarta dan sebagian Jateng. Minuman yang terbuat dari 14 jenis rempah ini bahkan menjadi primadona, bersanding dengan penganan tradisional lain seperti jadah atau getuk.

Baca juga: Keren! Teknik Seduh Kopi Khas Indonesia Ini Sudah Dikenal Ratusan Tahun

Wedang uwuh berarti minuman sampah (uwuh=sampah). Nama ini diambil lantaran dalam penyajiannya, minuman tersebut dipenuhi “sampah” yang mengambang di permukaan gelas.

Tapi, do not judge a book by its cover, kalau kata orang Inggris. Cobalah cium aromanya, lalu seruputlah sedikit! Dijamin, siapa pun pasti ingin mengulangi sensasi wedang sampah itu. Ya, hangatnya rempah begitu terasa di tenggorokan sejak sesapan pertama.

Jahe, cengkih (bunga, batang, dan daun), kayu secang, pala (daun dan buah), kayu manis (kayu dan daun), serai (akar dan daun), dan kapulaga adalah rempah-rempah yang umumnya ada dalam wedang uwuh. Adapun gula batu biasa digunakan sebagai pemanis minuman ini.

Tak hanya enak, wedang uwuh juga menyehatkan. Jahe, yang menjadi “syarat utama” minuman tersebut dikenal menambah antibodi dalam tubuh. Sementara secang, yang membuat minuman menjadi merah, dikenal mampu mengobati sifilis, batuk darah, dan radang.

Baca juga: Lima Kopi Khas Indonesia Ini Wajib Dinikmati

Cengkih dan kayu manis juga setali tiga uang. Keduanya berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh dan mengandung antioksidan. Sementara, daun pala mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid sehingga mampu meredakan perut mulas, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung.

Dilansir dari Beritagar, wedang uwuh konon sudah ada sejak lama, setua Zaman Mataram yang dipimpin Sultan Agung. Minuman berwarna merah ini untuk kali pertama dikonsumsi masyarakat Imogiri, DIY, kemudian menyebar hingga sebagian wilayah Jateng.

Kendati kedai penjual wedang uwuh mulai sulit ditemui, minuman ini sudah tersedia dalam bentuk kemasan dan banyak dijual pada sejumlah apotek, minimarket, bahkan toko-toko daring. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024