BerandaKulinary
Rabu, 4 Okt 2022 19:00

Langka, Endog Abang Hanya Ada Pada Tiga Perayaan Tahunan Ini

Endog abang, makanan khas tiga perayaan besar di Yogyakarta. (Tribun/Wahyu Setiawan Nugroho)

Endog abang atau yang berarti telur berwarna merah ini muncul pada saat Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Mulud. Dengan kata lain, endog abang bisa kamu temukan hanya tiga kali dalam setahun.

Inibaru.id - Sekaten merupakan perhelatan tahunan Keraton Yogyakarta yang memang selalu menarik perhatian.

Nggak cuma ritual yang biasanya dihelat dalam menyambut Maulid Nabi, biasanya akan ada kemeriahan pasar malam yang dinantikan masyarakat.

Nah, kalau kamu berkesempatan menjelajahi Pasar Malam Sekaten, coba deh kuliner endog abang di sana. Endog abang yang berarti telur berwarna merah ini juga muncul pada saat Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Mulud. Dengan kata lain, endog abang bisa kamu temukan hanya tiga kali dalam setahun.

Bukan cuma menarik, sajian kuliner tradisional endog abang in juga memiliki filosofi tersendiri lo.

Filosofi Endog Abang

Melansir Tribun Jogja, endog abang mempunyai makna yang diambil dari benda yang khas pada sajian ini. Dalam budaya Jawa, endog atau telur merupakan simbol kelahiran.

Warna merah atau abang dimaknai sebagai simbol kesejahteraan. Sementara ruas bambu yang dipakai untuk menusuk atau sunduk dimaknai sebagai simbol hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi, bisa dibilang filosofi dari endog abang adalah sebagai simbol kelahiran dan hidup sejahtera dengan selalu berpedoman dengan garis yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Cara Membuat Endog Abang

Endog abang merupakan telur rebus yang diberi pewarna makanan berwarna merah. (FoodiesFeed/Jakub Kapusnak via CNN)

Adapun telur yang digunakan untuk membuat endog abang adalah telur ayam rebus. Warna merahnya berasal dari pewarna makanan.

Cara pembuatan endog abang terbilang cukup sederhana, yaitu dengan merebus telur ayam hingga matang, kemudian dalam keadaan hangat kulitnya diberi pewarna makanan merah. Pemberian pewarna harus dilakukan dalam keadaan hangat supaya warna merah yang dihasilkan akan terlihat cerah.

Uniknya, warna merah ini hanya akan terdapat pada kulitnya dan nggak terserap ke dalam telurnya. Jadi, bagian dalam telurmu bakal tetap putih ketika kamu kupas.

Nggak cukup hanya diwarnai, untuk menarik perhatian, endog abang dijual dengan cara ditusuk dengan sebilah bambu kecil yang sudah dihias dengan kertas warna putih dan direkatkan dengan lem.

"Telurnya ditusuk bambu hingga tegak lurus itu untuk menunjukkan hubungan manusia dengan Tuhannya," imbuh Sudarmi, salah seorang penjual endog abang yang sudah berjualan telur merah sejak tahun 1997, seperti dikutip dari Liputan6 (24/11/2017).

Biasanya penjual endog abang bakal memasaknya dadakan pada pagi hari agar selalu segar ketika dijual pada sore hingga malam harinya. Kamu bakal menemukan para penjaja endog abang menancapkan dagangannya pada batang pisang.

Sayangnya, kamu butuh sedikit usaha untuk menemukan penjual endog abang ini di tiga perayaan besar tadi. Pasalnya, sudah nggak banyak orang yang tertarik menjualnya.

Meski begitu, kamu bakal tetap mencoba kuliner ini kan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: