BerandaKulinary
Selasa, 2 Mei 2022 11:00

Kastengel, Kue Kering Khas Lebaran yang Sempat Jadi Mata Uang

Kastengel, salah satu kue khas Lebaran. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Selain nastar, kastengel biasanya jadi salah satu kue khas Lebaran yang disajikan di meja-meja tamu warga. Nah, kamu tahu nggak kalau sejarah kue ini sangatlah unik?

Inibaru.id – Selain nastar, kastengel dikenal sebagai salah satu dari sejumlah kue kering khas Lebaran. Nah, di balik rasanya yang lezat, ternyata kastengel punya sejarah yang cukup menarik, lo. Seperti apa sih?

Dari namanya saja, kamu bisa memastikan ya kalau kastengel ini bukan asli Indonesia. Realitanya, kue kering ini adalah warisan dari penjajah Belanda yang diadopsi oleh orang Indonesia. Kalau di negeri asalnya sih, nama aslinya adalah kaastengels yang merupakan perpaduan dari dua kata kaas yang bisa diartikan sebagai keju sementara stengels yang artinya adalah batangan.

Dari namanya, bisa diartikan kalau kaastengels ini adalah batang keju atau stik keju. Hm, sesuai sih ya dengan bentuknya. Namun, di Belanda sana, kaastengel bukanlah kue kering berukuran kecil, melainkan berupa puff pastry yang diberi taburan keju. Ukurannya juga cukup besar, karena panjangnya bisa mencapai 30 cm. Selain itu, bukannya dikonsumsi saat perayaan, kaastengels yang dipotong-potong ini biasanya dijadikan teman makan sup panas atau salad.

Lantas, kok jadi kecil-kecil dan lebih kering di Indonesia? Alasannya ternyata gara-gara di masa penjajahan, oven dengan ukuran besar sebagaimana yang biasa ditemukan di Belanda sulit dicari di sini. Akhirnya perempuan Belanda ataupun perempuan pribumi mengakali adonan agar jadi lebih kecil dan akhirnya muat deh di dalam loyang serta oven yang lebih kecil.

“Pada masa itu, terjadi semacam akulturasi budaya dan kuliner,” ungkap anggota Indonesian Chef Association, Chef Fidin, Mei 2021.

Kastengel punya sejarah yang unik. (tokowahab)

Pernah Jadi Pengganti Mata Uang

Cerita lain tentang kastengel yang nggak biasa adalah kue ini pernah jadi pengganti mata uang, lo. Jadi, kamu bisa membayangkan nggak membeli barang tapi barang itu ditukar dengan kastengel? Yap, hal ini benar-benar terjadi di masa lalu, tepatnya di Kota Krabbendijke, Belanda.

Kok bisa sih? Jadi ya, pada masa itu, harga keju sangat mahal. Padahal, keju di kaastengels cukup banyak. Otomatis, kue ini pun dianggap sebagai barang mahal sehingga pantas untuk dijadikan pengganti mata uang.

Pada masa penjajahan Belanda, kue ini juga awalnya dianggap sebagai makanan bergengsi. Maklum, kue ini biasanya hanya disajkan oleh keluarga pejabat Belanda atau orang-orang Belanda yang menikahi orang lokal. Orang-orang pribumi biasanya hanya bisa mencicipinya saat ada perayaan tertentu saja.

Sejak saat itulah, kastengel jadi identik dengan kue perayaan seperti Idulfitri, deh.

Kalau kamu, apakah juga suka makan kastengel pada saat perayaan Lebaran, Millens? (Kom, Sam/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: