BerandaKulinary
Rabu, 10 Apr 2018 19:00

Bubur Blendrang Khas Muntilan: Cecap Buburnya dan Sedot Sungsum di Tulangnya

Bubur blendrang (visitmagelang.id)

Berbeda dari bubur pada umumnya, di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, ada bubur blendrang yang berbahan tulang ayam, kambing, atau sapi. Rasanya yang gurih dan pedas, membuat bubur ini nikmat banget disantap saat cuaca sejuk atau dingin.

Inibaru.id –  Sobat Millens pernah mendengar sajian bubur blendrang? Yang nggak berasal dari Gunung Pring, Muntilan, Kabupaten Magelang, boleh jadi jenis kuliner itu asing di telinga. Mendengar namanya saja, sudah bikin penasaran. Betul nggak?

Ya, bubur blendrang merupakan kuliner khas Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang lain daripada kebanyakan bubur. Apa pasal? Bubur itu berbahan tulang kambing, tulang sapi, atau tulang ayam yang bisa dipesan sesuai selera. Unik, bukan?

Memiliki kuah kental seperti sup krim, bubur blendrang dipadu dengan bumbu-bumbu seperti garam, jahe, bawang, kencur dan cabai. Ini membuat bubur tulang khas Muntilan tersebut memiliki citarasa gurih bercampur pedas yang menghangatkan. Cocok sekali jika disantap hangat-hangat saat cuaca sejuk atau dingin.

Selain itu, sensasi utama ketika menyantap bubur ini adalah saat mencecap tulang-tulang yang ada, menyedot sumsum, dan menguliti daging yang masih menempel di tulang. Wah, terdengar seru sekali, kan?

Oya, perlu kamu tahu nih, mengutip sindonews.com (29/7/2016), bubur blendrang ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, lo. Tapi dulu bubur blendrang awalnya bukan berbahan tulang, melainkan terbuat dari tempe dan  tahu. Untuk membuat bubur blendrang, tempe dan tahu dipotong kecil-kecil, setelah itu direbus hingga mendidih, kemudian diberi bumbu. Adapun untuk membuat kuahnya yang kental diberi tepung terigu secukupnya. Namun seiring waktu, bahan bakunya diganti dengan tulang ayam dan tulang kambing atau sapi.

Selain itu, dulu bubur blendrang hanya disajikan sebagai menu buka puasa. Namun sekarang, makanan yang banyak dicari sebagai kuliner khas Muntilan itu bisa kamu dapatkan di luar Bulan Ramadhan, apalagi saat Hari Raya Idul Adha.

Nah, kalau kamu ingin menikmati bubur blendrang sebaiknya datang awal. Pasalnya hidangan lezat itu cepat sekali ludes diserbu pembeli. Apalagi jika warung makannya sudah terkenal. Misalnya saja warung makan milik Fera Nita yag beralamat di Dusun Karaharja Gunung Pring, Muntilan. Sebelum jam 12 siang, buburnya sudah habis. Bahkan sebelum rumah makannya buka, pembeli sudah antre. Ada juga yang memesan duluan lewat pesan di ponsel karena takut nggak kebagian.

Hal yang sama juga terjadi di rumah makan blendrang  milik Ibu Sriningsih yang meneruskan usaha Mbah Suwarni sejak 1970-an. Berada di Bintaro, Gunung Pring, Muntilan, bubur blendrang di rumah makannya selalu ludes hanya dalam beberapa jam. Wuih, laris manis sekali ya?

Soal harga, nggak perlu khawatir bikin isi dompet ludes. Untuk menikmati bubur blendrang, kamu cukup mengeluarkan Rp 3 ribu- Rp 5 ribu per porsi. Terjangkau banget, kan?

Bagaimana, masih menolak untuk mencobanya? So, kalau kamu mampir ke Muntilan, jangan lewatkan untuk menikmati sensasi kelezatan bubur tulang. Dijamin deh bikin nagih. (IB05/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024