Inibaru.id – Saya senang bukan kepalang ketika melihat baliho Es Pankuk Pak Yono di Jalan Tanjung. Tentunya segar dan nikmatnya es pankuk nggak bisa saya tolak begitu saja. Saya bergegas mencari mendekati kedai dan memesan seporsi es pankuk yang legendaris itu. Mulai dijajakan keliling tahun 1950, Es Pankuk Pak Yono merupakan tempat kuliner yang wajib dikunjungi di Kota Semarang.
Lokasinya strategis karena dekat dengan pusat kota, perkantoran, dan stasiun kereta Poncol. Jadi saat jam makan siang, kedai ini dipadati para pelancong dan pekerja kantoran.
Di sini ada berbagai rasa es putar yaitu alpukat, cokelat, durian, dan kelapa. Pembeli bebas memilih 3 dari 4 varian rasa es putar yang tersedia. Makin mantap ketika es disajikan dengan irisan pankuk, roti dan agar-agar.
Dengan harga 14.000, saya mendapat 3 scoop es rasa alpukat, cokelat, dan kelapa. Es putar aneka rasa yang saya pesan meluncur begitu saja ketika saya makan. Sensasi dinginnya segera membasahi tenggorokan yang kering kerontang akibat terik. Menyantap es puter semakin istimewa lantaran pankuk gurihnya. Selain itu, Makan es putar jadi nggak membosankan karena ada topping yang bisa dikunyah.
Pancakenya terbuat dari gandum dan telur. (Inibaru.id/ Clara Ariski)
Nah, es putar favorit saya adalah cokelat dan kelapa. Rasa keduanya mirip dengan es krim zadul yang selalu saya rindukan. Sekalian nostalgia kan? Nah, agar rasa kian mantap, pada es rasa cokelat dibubuhi bubuk kakao di atasnya. Nggak cuma itu, saya juga bisa merasakan kelapa yang blender pada es putar rasa kelapa. Porsi es putar juga banyak sehingga satu porsi bisa dimakan berdua.
Ide dan resep Es Pankuk sendiri ternyata didapat dari pengalaman Pak Yono saat bekerja pada penjual es pankuk. “Dulu dari kakek saya ikut orang Cina, terus berdiri sendiri, buat es ini tapi cuma satu rasa coklat. Keliling pakai gerobak kecil” jelas Lilik Bimantoro, cucu pak Yono sekaligus pengelola usaha ini.
Lilik Bimantoro, penerus usaha Gado-Gado dan Es Pankuk Pak Yono. (Inibaru.id/ Clara Ariski)
Alasan dipilihnya pankuk sebagai topping tambahan memang belum jelas, tapi inilah yang jadi ciri khas mereka, “Pankuknya memang dipotong-potong dari awal, nggak pernah disajikan utuh. Tapi pas dibuat pakai cetakan bulat, baru dipotong” ujarnya.
“Yang dicari kan pankuknya itu, ada asin-asinnya. Kalau pancake di luar kan terbuat dari susu, kalau disini pakai santan dan susu,” Imbuh Lilik.
Inovasi
Supaya pengunjung nggak bosan, Pak Yono sempat menambahkan beberapa menu dan melakukan modifikasi pada topping esnya, “Dulu sempat ada tape buatan sendiri. Yang suka sedikit dan tape mudah basi”.
Meskipun melakukan inovasi, mereka tetap menjaga penjualan es pankuk biar nggak kalah saing, Millens, “Pernah juga nambah jualan es kelapa, tapi kok malah peminatnya lebih banyak dari es pankuk. Akhirnya kita stop, soalnya yang mau diperkenalkan kan es pankuk itu.”
Agar usaha ini tetap beroperasi dalam segala cuaca, Pak Yono memutuskan menambah menu gado-gado dengan saus racikan sendiri. Bagi kamu yang nggak tahan pedas, jangan khawatir, karena saus cabenya dipisah. Nah, menu inilah yang masih setia bertahan untuk menemani es pankuk, “Kalahnya sama cuaca, kalau hujan, stop dulu. Biar tetap jualan, tahun 1988 memutuskan nambah menu gado-gado,” terang Lilik.
Kalau lihat baliho ini, segera menepi ya. (Inibaru.id/ Clara Ariski)
Siapa sangka es pankuk bisa bersanding mesra dengan gado-gado. Keduanya sukses bikin pembeli ngiler. Nggak salah kan kalau kedai ini punya tiga cabang? Kamu kapan mau mampir? (Clara Ariski/E05)
Es Pankuk Pak Yono
Alamat 1 : Jalan Tanjung, Sekayu, Semarang Tengah (Belakang PLN Jalan Pemuda Semarang)
2 : Jalan Kusumawardani no 4H Kelurahan Pleburan, Semarang
3 : Jalan Simpang Baru, Samping DP Mall
Jam Buka : 10.00-16.00 WIB
Harga es pankuk : Rp 14.000
Harga gado-gado : Rp 20.000