Inibaru.id – Beberapa tahun belakangan, rotasi peralihan musim di Indonesia semakin sulit untuk ditebak. Contohlah pada musim kemarau seperti sekarang ini. Meski saat siang hari panasnya bukan main, terkadang bisa muncul hujan secara tiba-tiba.
Nah, demi mengatasi suhu panas pada siang hari, banyak orang yang memilih untuk minum es cendol. Soalnya, selain segar dan manis, es cendol bisa dibeli dengan harga terjangkau. Intinya sih, es cendol adalah solusi murah meriah mengatasi rasa gerah!
Hikayat Cendol
Cendol atau yang memiliki nama lain dawet tercatat dalam naskah Jawa berjudul Serat Centhini yang disusun di Surakarta pada 1814. Pendapat lain menyebut cendol juga pernah dicatat dalam Kakawinan Kresnayana yang ditulis oleh Mpu Triguna dari Kerajaan Kediri pada abad ke-14.
Salah satu yang membuktikan bahwa cendol berasal dari Jawa adalah keberadaan upacara Midodareni. Salah satu ritual dalam upacara ini adalah 'dodol dawet' yang dilakukan tepat sehari sebelum calon pengantin melangsungkan pernikahan. Dalam ritual tersebut, tamu akan membayar cendol yang dijual keluarga mempelai dengan menggunakan koin tertentu. Jika cendol tersebut laris, diprediksi bakal ada banyak tamu yang datang ke acara pernikahan keesokan harinya.
Keberagaman Cendol Mancanegara
Meski sejumlah catatan menunjukkan bahwa cendol yang terbuat dari aren sagu atau tepung beras ini berasal dari Tanah Air, nyatanya cendol juga bisa kamu temui di luar negeri, lo.
Kita ambil contoh dari Negeri Jiran. Ternyata, warga Malaysia juga sudah terbiasa mengonsumsi es cendol meski versinya sedikit berbeda dengan es cendol di Indonesia. Di sana, es cendol biasanya disajikan di mangkuk berbahan aluminium dengan tambahan kacang merah dan es serut yang menggunung. Minuman ini juga diguyur santan dan gula merah sehingga rasanya manis.
Di Singapura, es cendolnya juga berbeda. Ada yang diberi tambahan jagung manis, cincau hitam, mutiara sagu, durian, leci, dan es krim.
Negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, dan Myanmar juga punya sajian es cendolnya sendiri. Tapi, kondimen es cendol di negara-negara tersebut kurang lebih mirip dengan es cendol yang ada di Indonesia.
Terlepas dari mana asal dan sejarah cendol, minuman ini terbukti menjadi idola masyarakat di negara-negara Asia Tenggara. Rasanya yang manis dan menyegarkan sangat cocok menjadi pelepas dahaga di tengah teriknya iklim Tropis. Kamu setuju kan dengan pendapat ini, Millens? (IB31/E07)