BerandaIslampedia
Kamis, 21 Feb 2018 05:33

Jejak Islam di Masjid Kauman Sragen

Masjid Kauman Sragen (susiliadi.blogspot.co.id)

Ramai di kunjungi orang, Masjid Kauman Sragen menjadi masjid tertua di Bumi Sukawati. Menjadi awal mula berkembangnya Islam di Sragen, tahukah Sobat Millens bahwa masjid ini dibangun oleh Kasunanan Surakarta?

Inibaru.id – Berada di pusat kota Sragen, berdekatan dengan Rumah Dinas Bupati Sragen, Masjid Kauman menjadi masjid tertua di Sragen. Memiliki nilai sejarah tinggi, masjid itu ramai dikunjungi umat Islam, terutama saat Ramadan. Entah itu untuk beribadah atau hanya sekadar melihat-lihat. Pengunjung juga berasal dari pelbagai daerah, bukan hanya warga Sragen saja.

Dari luar, Masjid Kauman nggak jauh berbeda dengan masjid-masjid kebanyakan di Sragen. Arsitekturnya khas Jawa dengan bentuk bujur sangkar dan atap bersusun dengan bahan material baru. Ya, bagian atapnya sebagaimana bagian lantainya memang sudah mengalami perubahan. Meski demikian, masjid yang sudah tiga kali direnovasi itu masih mempertahankan bentuk asli bangunannya.

Jika kamu masuk ke dalam bangunan masjid, maka kamu akan menemukan empat pilar berbahan kayu jati, dengan ukir-ukiran yang menambah cantik masjid tua itu. Bahkan, ukiran-ukiran yang ada pada pilar masjid tersebut masih terlihat jelas dan berkesan menyimbolkan eksistensi Masjid Kauman hingga saat ini. Selain itu, bagian mimbar khotbah juga masih asli dan masih digunakan sejak awal berdirinya masjid tersebut.

Baca juga:
Masjid Agung Keraton Surakarta dan Pusat Kegiatan Tradisi Keislaman
Melongok Penyebaran Islam di Solo dari Masjid-Masjid Bersejarah

Nggak hanya bagian utama masjid saja, gapura Masjid Kauman yang berada di bagian depan bangunan juga terlihat berdiri kokoh sejak dulu hingga sekarang. Dipertahankannya keaslian sejumlah bagian bangunan dilakukan sebagai upaya menjaga kelestarian masjid yang telah menjadi prasasti sejarah dan benda cagar budaya di Kabupaten Sragen.

Yup, asal kamu tahu, sejarah berdirinya Masjid Kauman itu masih berkaitan dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Didirikan pada 1825, masjid itu menjadi potret sejarah masa lalu kerajaan di Jawa Tengah yang berlokasi di lingkungan Kauman, Kelurahan Sragen Wetan.

Seperti apakah sejarahnya? Mengutip blog yunitaambarwati100.blogspot.co.id, semuanya bermula dengan adanya peristiwa Geger Pecinan yaitu pemberontakan orang-orang Tionghoa yang dihasut oleh VOC. Akibat dari peristiwa tersebut, Keraton Kartasura hancur. Sunan Pakubuwono II kemudian memindahkan ibukota Mataram dari Kartasura ke Desa Sala (Surakarta).

Lalu pada 1817 M, Kiai Zainal Mustopo diutus oleh Kasunanan Surakarta untuk menjadi pejabat landraad (semacam kadi atau hakim) di daerah Bumi Sukawati yang sekarang disebut Kota Sragen. Dia saat itu tinggal di daerah Kauman. Nah, atas prakarsa Kasunanan Surakarta itulah dibangun Masjid Kauman oleh Kiai Zainal Mustofa yang menjadi pemimpin agama pertama di masjid itu. Saat itu masjid tersebut dinamakan Jamik.

Baca juga:
Sunan Bonang dan Dakwah yang Akrab dengan Tradisi
Masjid Menara Kudus, Simbol Toleransi dari Masa Lampau

Menjadi salah satu bukti awal penyebaran agama Islam di Sragen, adanya sejumlah makam pendiri dan pemelihara Masjid Kauman juga menjadi bagian dari sejarah masjid. Keberadaan makam yang berada di titik lain di bagian kawasan masjid itulah yang menunjukkan bahwa pendirian masjid memiliki kaitan dengan Kasunanan Surakarta.

Well, berusia ratusan tahun Masjid Kauman ini menjadi bukti arkeologis hasil peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta. Karena itu, nggak mengherankan bahwa masjid tersebut dijadikan warisan budaya lokal maupun nasional. (ALE/SA)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: