BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 23 Sep 2017 18:32

Tuswadi, Sang Doktor Lulusan Jepang dan Cerita Tentang Pengabdian

Tuswadi. (Foto: jktpress.com)

Meraih gelar doktor dari universitas ternama di Jepang, dia pulang dan membuat lembaga pendidikan di desanya. Namanya Dr Tuswandi, akrab disapa Dr Tus atau Mr Tus.

Inibaru.id -  Pulang ke kampungnya di Desa Tapen, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, bagi Dr Tuswandi adalah perjalanan untuk memulai suatu pengabdian. Mengantongi gelar doktor di bidang Pendidikan dan Mitigasi dari Universitas Hiroshima, Jepang, dia memilih menjadi guru Bahasa Inggris SMA di kampung halamannya. Selain itu, lantaran kecintaannya pada dunia pendidikan dan tekadnya untuk mencerdaskan banyak orang, dia mendirikan Rumah Pintar Dr Tus, lembaga pendidikan yang mengadopsi sistem pembelajaran ala Jepang.

Ya, kegiatan di Rumah Pintar Dr Tus mencerminkan banyak sekali metode pembelajaran yang tidak diperoleh anak didik saat berada di sekolah. Di sana, selain belajar bahasa Inggris, siswa diajari soal kemandirian, pembentukan karakter, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca juga: Ilmuan Perempuan Ini Getol Ajarkan Sains pada Anak-anak

“Di Jepang siswa diajari mandiri. Membersihkan lantai, membersihkan ruangan kelas, kebun, atau taman sekolah. Karena itu di sana tidak ada yang namanya tukang kebun,” ungkap Tuswandi seperti dilansir brilio.net (19/9/2017).

Tuswandi lahir dari keluarga sederhana.  Kusnedi, ayahnya, seorang pedagang cangkul, dan Rati, ibunya, ibu rumah tangga. Sejak kecil, dia ingin menjadi seorang pendidik. Karena itu, selepas SMA, dia berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Semarang (kini Unnes). Sebagai sarjana pendidikan pada 1999, dia mengantongi akta mengajar. Namun, keinginannya untuk melanjutkan pendidikan begitu besar. Maka dengan biaya sendiri sebelum memperoleh beasiswa, dia melanjutkan S-2 dan berlanjut ke S-3 di Universitas Hiroshima, Jepang.

Ditanya alasan pendirian lembaga pendidikan yang mengadopsi gaya pembelajaran Jepang, Tuswandi mengatakan, sebagai seorang guru, dia berkewajiban menyediakan rumah yang berbeda dari rumah orang biasa.

“Rumah yang mencerminkan dirinya seorang guru, di mana banyak buku yang bisa menambah ilmu pengetahuan. Jadi, saat siswa atau orang tua siswa berkunjung, mereka akan belajar sesuatu yang positif.”

Itulah mengapa dia “menyulap” rumahnya sebagai Rumah Pintar Dr Tus. Apalagi menurutnya, selama ini ada jurang komunikasi antara guru dan peserta didik, yang menyebabkan peserta didik tidak mampu mencapai prestasi akademis dan nonakademis secara maksimal.

“Di sini kami mencairkan suasana. Anak-anak yang berkunjung akan belajar banyak hal, baik dari saya maupun dari lingkungan. Kami juga kolaborasi dengan ustaz untuk menanamkan nilai agama.”

Baca juga: Cewek Ini Sukses Menjadi Guru Bahasa Inggris di Jepang Bermodal TOEFL 360

Seiring berjalannya waktu, sosok pengagum BJ Habibie ini, menjadikan Rumah Pintar Dr Tus sebagai semacam kawah candradimuka bagi para mahasiswa Indonesia yang ingin meneruskan kuliah ke Universitas Hiroshima.

“Ide membawa anak-anak terbaik Indonesia belajar ke Universitas Hiroshima sudah tebersit sejak saya melanjutkan gelar master di sana (Universitas Hiroshima-Red).”

Terwujudkah? Dilansir brilio.net, sejak 2009 hingga 2017, 25 anak muda, perempuan dan lelaki, meneruskan studi S-2 dan S-3 di Universitas Hiroshima.

‘’Latar belakang mereka beragam. Ada yang fresh graduate. Ada guru, dosen, ataupun yang sudah berafiliasi dengan lembaga riset,” pungkas Dr Tus. (PA/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: