BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 14 Jul 2021 21:11

Berdagang sekaligus Bersedekah a la Solifah

Dalam kesederhanaan, Solifah tetap peduli sesamanya. (Inibaru.id/ Bayu N)

Ada banyak cara orang bersedekah. Solifah, pemilik warung makan di Semarang ini mematok harga di bawah rata-rata sebagai sedekahnya.

Inibaru.id - Di ruangan berukuran 7x3m itu, beberapa meja kayu kecil dan rendah tampak berbaris. Dinding-dinding di sekelilingnya berdiri tegak tanpa polesan cat, bahkan, beberapa bagian hanya memperlihatkan balok-balok batu bata. Di tengah-tengahnya, tv dan kipas kecil menjadi hiburan bagi pemilik dan pelanggan yang berkunjung.

Jauh dari kata mewah, begitulah gambaran warung Ibu Solifah yang terletak di Jl. Beruang Raya No. 1 RT 02 RW 01 ini. Tempat ini pula yang sudah lama menjadi penolong bagi karyawan dan penghuni kos di sekitarnya ketika perut keroncongan, sementara uang di dompet harus dihemat.

Yap, warung makan ini memang menawarkan harga di bawah rata-rata. Harga yang mungkin bakal sangat jarang kamu temukan di luar sana. Bayangkan saja, untuk bisa menikmati seporsi soto atau nasi rames, kamu cuma perlu mengeluarkan uang Rp3.000, Millens!

"Ya pastinya untung nggak banyak. Tapi kan yang penting laku dan jalan terus," ungkap Solifah sambil merapikan beberapa lembaran rupiah di balik meja “kasir” sekaligus tempatnya menata lauk pauk.

Dengan uang nggak lebih dari Rp4.000, kamu bisa makan kenyang di warung Solifah. (Inibaru.id/ Bayu N)

Ibu dua anak itu mengaku sudah mendirikan warung tersebut sejak empat tahun lalu. Selama itu pula, harga yang ditawarkan nggak pernah berubah, meski tuntutan kebutuhan makin hari makin mendesak.

Menurutnya, memberikan harga super-murah nggak cuma jadi strategi supaya warungnya tetap bertahan, melainkan juga sebagai upaya bersedekah kepada sesama. Dari kebaikan inilah dirinya percaya bahwa Tuhan akan membalasnya dengan berbagai cara.

Melalui keuntungan warung yang nggak seberapa dan doa yang nggak kenal lelah, Solifah mampu menghidupi dirinya dan ke dua anaknya. (Inibaru.id/Bayu N)

"Saya dulu pernah jadi karyawan pabrik juga. Jadi tau mereka (karyawan pabrik) ini kalau makan yang penting murah dan kenyang,” tuturnya.

Menurut ceritanya, Solifah memang dulunya merupakan korban PHK dari salah satu pabrik baja. Nah, mengingat usianya yang sudah tua dan single parent, dirinya pun memutuskan untuk membuka warung kecil-kecilan supaya bisa terus menghidupi dirinya dan kedua anaknya.

"Apalagi di sini juga banyak karyawan dan anak-anak kos,” ucap perempuan ramah itu.

Yang terpenting bagi Solifah adalah berkah dari Tuhan YME. (Inibaru.id/Bayu N)

Lebih jauh lagi, Solifah bercerita bahwa meski pun nggak banyak keuntungan yang bisa dia peroleh, dirinya tetap menikmati pekerjaannya tersebut. Rasa capai tentu saja ada, mengingat dirinya mengelola warung seorang diri. Namun, lelahnya hilang manakala melihat pelanggannya melahap habis masakannya.

Sebelum izin untuk menunaikan solat dzuhur, Solifah mengaku cukup senang karena warungnya sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu. Kini, nggak cuma karyawan dan anak kos sekitar yang makan di warungnya, namun juga ada beberapa anak muda dan tukang ojol.

"Ya senang, soalnya jadi banyak yang tahu juga. Tapi sempat bingung juga kok bisa sampai viral begini,” ucapnya sembari terkekeh. Kalau Solifah sedekah dengan menjual makanan berharga miring, sedekah a la kamu seperti apa nih, Millens? (Bayu N/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024