BerandaIndo Hayati
Sabtu, 2 Feb 2018 00:02

Flora Jawa Tengah Ini Penuh Mitos Seram

Bunga kantil atau Michelia alba. (Indah-bunga.worldshot.net)

Popularitas bunga kantil bagi orang Jawa tentu saja nggak semata karena mitos soal kuntilanak dan deteksi keperawanan. Bunga yang jadi flora identitas Jawa Tengah ini memang banyak berkaitan dengan tradisi di Jawa.

Inibaru.id –  Kalau kepodang itu maskot fauna Jawa Tengah, maskot floranya bunga kantil (Michelia alba). Bagaimana nih ceritanya, bunga yang konon memiliki aura magis dan  berkaitan dengan cerita seram dan beberapa mitos itu bisa jadi maskot?

Benar, ada mitos yang mengatakan bahwa aroma khas bunga kantil disukai banget oleh kuntilanak, sejenis hantu perempuan, yang konon suka tinggal di pohon kantil.

Mitos lainnya ini juga nggak kalah wah. Bunga kantil yang dalam tradisi Jawa, khususnya di Jawa Tengah, menghiasi rambut pengantin ini bisa mendeteksi keperawanan. Dalam hal ini, keperawanan mempelai perempuan.

Jadi begini: jika sang pengantin wanita sudah tidak perawan, maka bunga kantil yang menghiasinya nggak beraroma wangi dan kelopak-kelopaknya akan terbuka, nggak menguncup. Sebaliknya jika masih perawan, bunga kantil tetap menguncup dan menebar aroma wangi.

Wah, kalau semua orang percaya deteksi keperawanan yang seperti itu, efeknya berisiko. Pasalnya, bisa saja mempelai perempuan masih perawan tapi bunganya membuka dan nggak wangi, atau sebaliknya. Yang jelas, visum keperawanan bakalan nggak laku nih, Millens.

Baca juga:
Pesolek Itu Jadi Maskot Fauna Jawa Tengah
Parijoto, Populer karena Mitos Bayi Cantik dan Ganteng

Yap, di luar soal mitos, bunga yang juga disebut cempaka putih ini erat berkaitan dengan tradisi Jawa yang memiliki nilai filosofis tinggi. Ada istilah kemantil-kantil yang artinya selalu ingat di manapun berada, atau tetap mempunyai hubungan yang erat walaupun alamnya sudah berbeda. Filosofi inilah yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa. Kebanggan ini misalnya diekspresikan jadi motif batik dan ukiran, dan yang pasti dijadikan flora identitas Jawa Tengah.

Agar lebih lengkap mengenal bunga ini, kamu perlu tahu bahwa nama untuk bunga ini berbeda-beda di beberapa daerah, antara lain, cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate),  dan capaka bobulo (Tidore). Dalam bahasa Inggris, bunga ini white champaca.

Ciri Khas

Pohon kantil seperti ditulis laman alamendah.org mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Ranting-ranting pohonnya biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.

Daun kantil berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separuh panjang daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Karena jarang ditemukan mempunyai buah, pembudidayaan dengan cara vegetatif.

Pohon kantil tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini tersebar di hampir seluruh wilayah.

Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.

Baca juga:
Jangan Sampai Kita Kehilangan Pesut Mahakam
Buah Gowok, Si Kecil Hitam yang Semakin Langka

Nggak ada makhluk hidup yang sia-sia. Kamu sepakat dengan hal itu? Ya, dikutip dari alamendah.org, bunga, batang, daun kantil mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostat, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.

Sayang banget, khasiat itu belum banyak dieksplorasi secara secara maksimal. Nah, penelitian terhadap bunga elok beraroma wangi ini pantas kita tunggu. (EBC/SA)

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Magnoliales

Famili: Magnoliaceae

Genus: Michelia

Spesies: Michelia alba

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024