Warga Troso Pecangaan Jepara berhasil memecahkan rekor Muri penenun terbanyak. Mereka menenun kain troso yang sudah dikenal sebagai identitas warga.
Inibaru.id - Bagi pencinta wastra atau kain tenun nusantara, nama Troso pasti sudah nggak asing. Desa yang terletak di Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini memiliki tradisi menenun yang telah turun-temurun dilakoni oleh warganya. Produknya pun, sudah melanglang seantero Indonesia, bahkan dunia.
Sebagai upaya pelestarian tradisi tenun, Pemerintah Desa Troso menggelar "Troso Festival 2019". Salah satu yang menarik adalah acara pemecahan rekor menenun terbanyak, yang diadakan Sabtu, (13/7).
Penyerahan plakat rekor muri. (Inibaru.id/ Pranoto)
Tercatat ada 1.408 orang penenun yang menenun kain secara serentak di Lapangan Ampel, Desa Troso. Untuk mempermudah pelaksanaan, ribuan orang itu dibagi-bagi menjadi beberapa putaran. Abdul Jamal, panitia acara itu, menyebut disediakan 32 Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM.
"Setiap putaran 32 orang menenun dengan waktu satu menit. Kemudian begitu seterusnya hingga mencapai angka yang dibutuhkan," paparnya.
Dalam kegiatan itu, ada 44 putaran yang dilakukan. Keriuhan pun terjadi, setiap kali panitia meniup peluit, tanda bergantinya putaran.
Yuni Fitria mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Perempuan 19 tahun itu mengatakan proses menenun nggak susah, karena sudah terbiasa melakukannya di rumah.
"Enggak sulit kok, karena di rumah sudah sering bantu ibu saya menenun," tutur perempuan berhijab itu.
Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Ariyani Siregar mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh penenun Desa Troso, berhasil dicatatkan dalam rekor MURI. Dengan peserta mencapai 1.408 rekor itu berhasil mematahkan pencapaian sebelumnya.
"Rekor ini berhasil mematahkan rekor sebelumnya yang dicapai oleh Pemerintah Sumba Barat Daya Provinsi NTT, dengan 1.100 penenun," kata dia.
Semoga tenun troso semakin lestari ya, Millens. (Pranoto/E05)