BerandaHits
Kamis, 1 Mei 2024 14:00

Terlalu Banyak Turis, Lawson Gunung Fuji Jepang Bakal Dikasih Penghalang

Pemandangan Lawson Gunung Fuji di Jepang akan ditutup dengan penghalang. (Unseen Japan/Shutterstock - Interstid)

Dengan diberi penghalang sehingga pemandangan Gunung Fuji jadi tertutup, otoritas setempat berharap wisatawan nggak lagi memadati Lawson Gunung Fuji.

Inibaru.id – Banyak tempat atau negara yang berharap kedatangan wisatawan meningkat, khususnya wisatawan asing. Tapi, hal berbeda justru dirasakan oleh Jepang. Meski mereka mendapatkan banyak keuntungan dari tingginya jumlah wisatawan asing yang datang, negara tersebut mulai merasakan banyak hal merugikan.

Pemandangan alam, perkotaan, pedesaan, hingga permukiman di Jepang memang cukup unik dan berbeda jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini membuat seakan-akan setiap sudut di Jepang bisa dijadikan tempat untuk berfoto. Nah, salah satu yang ikonik adalah sebuah minimarket dengan jenama Lawson di Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi, yang berjarak 113 kilometer ke arah barat dari pusat kota Tokyo.

Minimarket ini lebih populer dengan sebutan Lawson Gunung Fuji. Maklum, selain lokasinya yang ada di pinggir jalan utama, pemandangan alam di belakang minimarket tersebut luar biasa, yaitu Gunung Fuji yang gagah dan dihiasi dengan salju di puncaknya. Banyak wisatawan yang akhirnya foto-foto di depan minimarket tersebut, tepatnya di area parkiran kendaraan bermotor.

Meski terkesan normal, nyatanya warga dan aparat setempat resah dengan banyaknya wisatawan yang datang ke minimarket tersebut. Alasannya, banyak yang membuang sampah sembarangan. Ada pula yang melanggar lalu lintas dengan menyeberang jalan sembarangan atau naik ke atap bangunan di dekat minimarket untuk mendapatkan foto terbaik. Yang lebih gila, ada yang sengaja foto-foto di tengah jalan, lo!

Hal ini membuat otoritas setempat membuat aturan cukup ekstrem. Per 2 Mei 2024 ini, dari bagian atas minimarket bakal dipasang jaring gelap untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Harapannya, kalau pemandangannya nggak terlihat, nggak bakal ada turis yang datang ke sana untuk foto-foto lagi.

Jumlah wisatawan yang berlebihan bikin banyak masalah di Jepang. (Googleuser/Patrick Chow)

Karena banyak masalah muncul akibat banyaknya wisatawan yang datang, otoritas setempat bakal menutup pemandangan ikonik Gunung Fuji di depan combini Lawson dengan jaring hitam mulai 2 Mei 2024," tulis Unseen Japan, Jumat (26/4/2024).

Hal ini dibenarkan oleh pejabat Kota Fujikawagchiko yang nggak disebutkan namanya.

“Sangat disayangkan. Tapi kami harus melakukannya karena banyak wisatawan dari luar negeri yang melanggar aturan, meninggalkan banyak sampah, dan mengabaikan lalu lintas,” terangnya sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (26/4).

Keputusan untuk mengurangi jumlah wisatawan ini adalah yang kesekian kalinya dilakukan di Jepang. Sebelumnya, Jepang membatasi jumlah pendaki di Gunung Fuji pada musim panas ini. Selain itu, wisatawan juga dilarang untuk memasuki gang-gang kecil di Distrik Geisha yang ada di Kota Kyoto.

Nggak disangka ya, ternyata terlalu banyak wisatawan bisa sampai bikin masalah di Jepang. Sayang banget ya kita yang belum kesampaian foto-foto di depan Lawson Gunung Fuji ini? Semoga saja di masa depan pemandangannya bisa dibuka kembali! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024