BerandaHits
Kamis, 26 Mei 2021 06:13

Tempe Didaftarkan Jadi Warisan Budaya UNESCO

Tempe diajukan jadi warisan budaya kuliner UNESCO. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Kemenparekraf memastikan telah mengajukan tempe jadi Warisan Budaya UNESCO di bidang kuliner. Apa dasar dari pengajuan ini, ya?

Inibaru.id – Kalau bicara soal makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia, tempe pasti jadi salah satu yang teringat. Realitanya, tempe memang bisa dengan mudah kita temui di mana-mana setiap hari. Nah, kabarnya, sekarang tempe didaftarkan jadi Warisan Budaya UNESCO, lo.

Tempe bisa diolah jadi berbagai macam masakan. Sebagai contoh, kamu bisa dengan mudah menikmati tempe goreng, mendoan, orek tempe, dan lain-lain. Saking merakyatnya tempe bagi masyarakat Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun memutuskan untuk mendaftarkan tempe jadi warisan budaya kuliner badan PBB UNESCO.

“Setelah kami mendorong dangdut sebagai intangible cultural heritage, tempe ini menjadi item selanjutnya. Persiapan sudah dilakukan untuk kami masukkan tahun depan,” terang Sandiaga, Senin (24/5/2021).

Sandi juga mengungkap bahwa pemerintah ternyata sudah menjadikan tempe sebagai Warisan Budaya Nasional Indonesia. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tempe yang bisa ditemukan dalam berbagai varian ukuran, dari sachet sampai seukuran batu bata.

Sandi nggak sembarang omong, Millens. Tempe dengan ukuran sachet yang tipis dan kecil itu beneran ada. Dia membuktikannya sendiri saat bertandang ke salah satu pasar paling legendaris di Kota Semarang, Pasar Wonodri. Tempe ukuran sachet ini dia anggap sebagai inovasi di balik semakin mahalnya harga bahan baku tempe, kedelai.

Tempe telah jadi warisan budaya nasional Indonesia. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Sandi menyebut tempe bisa dijadikan ikon kuliner Tanah Air layaknya rendang yang sudah lebih dulu go international. Harapannya, siapapun dari berbagai belahan dunia jika melihat tempe pasti akan teringat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Forum Tempe Indonesia Made Astawan mendukung langkah pemerintah ini. Jika sampai hal ini dikabulkan UNESCO, maka masyarakat, khususnya anak muda akan lebih bersemangat melakukan inovasi dan kreasi dari bahan makanan ini.

Menariknya, pengajuan tempe jadi warisan budaya kuliner UNESCO ternyta sudah lama, lo. Sebagai contoh, pada 2015 lalu, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) sudah memulainya dengan mengajukan petisi di change.org. Isi dari petisi ini meminta tempe dijadikan Warisan Budaya Nasional Indonesia. Jika sudah diakui, maka pengajuan jadi warisan budaya UNESCO pun bakal lebih mudah dilakukan.

Kini, Kemenparekraf meminta seluruh pihak yang terkait dengan tempe layaknya pengusaha, komunitas, hingga para peneliti untuk mendukung inovasi dan pemasaran tempe di Indonesia. Selain itu, diharapkan tempe juga semakin sering diperkenalkan di pasar internasional.

Ada banyak kelebihan tempe yang dianggap bisa menembus pasar internasional. Selain soal rasa, tempe masuk super food, makanan yang bisa memberikan dampak kesehatan luar biasa bagi tubuh. Bahkan, tempe yang tinggi nilai gizi ini juga cocok dijadikan makanan diet.

Kalau kamu, mendukung nggak jika tempe jadi Warisan Budaya UNESCO? Yuk, rajin-rajin makan tempe, Millens. (Buz/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024