Inibaru.id - Perpindahan siaran TV dari saluran analog menjadi saluran digital atau analog switch off (ASO) nggak bisa terjadi begitu saja pada TV jenis tabung. Kalau televisimu jenis ini, maka kamu membutuhkan perangkat tambahan yaitu set top box (STB).
Karena hal itu, STB akhir-akhir ini menjadi salah satu barang yang paling dicari oleh masyarakat Indonesia. Semenjak ASO resmi dilakukan pemerintah pada 2 November 2022 lalu, sontak di beberapa daerah siaran TV analog nggak lagi ada. Nggak heran jika masyarakat ramai-ramai membeli STB.
Di kawasan Jabodetabek, hal itu tampak jelas di Pusat Grosir Elektronik Glodok. Acoy, salah satu pemilik toko elektronik di sana mengaku kebanjiran order STB setelah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengumumkan penerapan ASO di Jabodetabek.
“Sebelumnya (ASO) sih standar sehari kadang-kadang satu atau dua unit STB laku. Paling banyak lima. Setelah ASO, beberapa toko ada yang jualan puluhan hingga ratusan unit sehari,” ujarnya, dilansir dari Tempo, Minggu (6/11/2022).
Harga STB Mulai Naik
Menurut keterangan Acoy, para pembeli bersedia membeli STB dengan merek apa saja, asal barangnya ada. Sayangnya, saking banyaknya permintaan, STB mulai kosong di beberapa toko elektronik di Glodok.
“Mungkin besok kita cari lagi, tapi bisa dapat harga mahal,” terang Acoy.
FYI, harga STB sebelum ASO berkisar Rp200 ribu. Namun, kini per unit menjadi Rp250 ribu sampai Rp300 ribu. Seperti yang dikabarkan dari Solopos, Kamis (10/11), hal yang sama juga terjadi di Pasar Laweyan, Solo.
“Sebenarnya naiknya harga sudah pernah terjadi sebelumnya, sekitar enam bulan lalu, tapi nggak signifikan. Lalu, pada tanggal 2 November naiknya drastis. Sekarang online saja harga Rp250 ribu sudah nggak ada,” terang Sapto, salah seorang penjual STB di Solo.
Kenaikan harga ini bagi pedagang dinilai wajar. Menurut Sarmin Budi Kiswanto, manajer penjualan sebuah toko elektronik di Surakarta, harga STB naik karena permintaan tinggi.
“Sebenarnya Agustus-September itu sudah ada permintaan. Tapi puncaknya Oktober dan sampai hari ini masih tinggi. Sehari rata-rata kalau ada stok bisa sekitar 30 unit. Namun, setelah Oktober, permintaan over tapi stok dari supplier kurang. Mungkin karena semua daerah juga butuh,” katanya seperti dinukil dari Solopos, Kamis (10/11).
Permintaan TV Pintar juga Tinggi
Nggak cuma STB yang diburu banyak orang, penjualan TV pintar atau TV Android juga mengalami kenaikan. Hal ini terjadi tentu saja juga karena perpindahan sistem digital siaran TV di Indonesia.
Namun, meski permintaan banyak, harga TV pintar cenderung turun. Untuk ukuran 32 inci misalnya, di toko elektronik tempat Sarmin bekerja dijual dengan harga mulai dari Rp2 juta lebih sedikit.
“Sebelumnya antara Rp2,4 juta-Rp2,5 juta untuk ukuran 32 inci. Sekarang Rp 2 juta lebih sedikit sudah dapat. Sudah nggak perlu top box. Itu Android smart sama saja,” terangnya.
Nah, kamu kehabisan STB nggak nih, Millens? Atau mau beli TV pintar saja mumpung harga lagi turun? (Siti Khatijah/E07)