Inibaru.id – Satu “senjata” yang kerap dipakai untuk melunakkan bahan makanan keras adalah panci presto. Panci presto merupakan panci dengan katup pada penutupnya untuk mengontrol tekanan uap di dalamnya. Ketika panci memanas, cairan di dalamnya membentuk uap sehingga meningkatkan tekanan di dalam panci.
Cara kerja panci presto ini dengan menaikkan suhu air mendidih sehingga mempercepat waktu untuk merebus, mengukus, dan memasak daging.
Sejarah penemuan panci presto dimulai pada 1600-an oleh ahli fisika dan matematika Perancis yaitu Denis Papin. Kemudian, hasil rancangan Papin ini disebut dengan digester yang dirancang untuk mengekstrak lemak dan kolagen dari tulang. Barulah, usai proses ekstraksi, tulang bisa digiling menjadi tepung tulang sebagai suplemen makanan atau pupuk.
Digester terdiri atas panci dengan penutup yang sangat rapat, ketika makanan dan air di dalam panci memanas maka panci akan menjebak uap dan meningkatkan suhu di dalamnya.
Menurut Seriouseats.com, desain Papin nggak menyertakan mekanisme pelepasan sehingga mengakibatkan berbagai ledakan. Untuk mencegah kecelakaan seperti itu, ditemukanlah katup pelepas uap.
Sekarang ini, panci presto juga sudah disempurnakan dan aman untuk memasak. Panci presto yang memiliki tekanan tinggi dan lembab bakal membuat makanan terasa lebih empuk dan enak. Salah satu fungsi panci presto ialah merebus daging atau bahan makanan lain agar lebih cepat empuk sehingga lebih mudah diolah dan dikonsumsi.
Selain itu, panci presto bisa dipakai untuk memasak sup, semur, kaldu, biji-bijian, kacang, bubur, dan sayuran padat seperti wortel dan bit.
Dengan memasak makanan bertekanan tinggi bisa menghemat waktu memasak. Kacang-kacangan keras misalnya, dapat dimasak dengan presto sehingga hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit. Ada lagi, jika dulu butuh seharian penuh untuk memasak kaldu sapi, sekarang cuma perlu beberapa jam.
Hm, bisa kebayang dunia kuliner tanpa panci presto, Millens? (Kom/IB21/E07)