Inibaru.id – Sepertinya tahun ini masyarakat harus semakin mengencangkan ikat pinggang. Pasalnya, pemerintah sempat menyampaikan rencana bakal menaikkan tarif listrik dan LPG 3kg untuk mengurangi beban APBN. Nah lo!
“Penyesuaian harga jual eceran (gas elpiji) untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi,” ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tsarif, Kamis (14/4/2022).
Karena itu, rasanya penting untuk tahu bagaimana cara berhemat biar pengeluaran bulanan nggak bengkak. Salah satu caranya, memilih bagaimana kita bakal menggunakan sumber daya berbayar ini sehemat mungkin.
Jika kamu pelanggan LPG 3kg, sudah siap belum kalau harganya naik? Apa mau pindah ke kompor listrik saja? Ehm, mana sih yang lebih hemat?
Sebagai informasi, PT PLN (Persero) sedang mempromosikan konversi kompor gas ke kompor listrik, lo. Jadi, nantinya masyarakat disarankan untuk memakai kompor listrik yang dianggap lebih efisien dibandingkan dengan kompor gas yang selama ini dipakai.
Omong-omong ya, Millens, kompor listrik atau kompor induksi ini memiliki cara kerja yang sangat berbeda dari kompor gas atau kompor minyak tanah. Bahkan, kompor ini nggak mengeluarkan api, lo.
Jadi ya, begitu alat masak seperti panci kamu letakkan di atasnya, maka arus listrik bakal mengalir dalam gulungan kawat yang ada pada kompor tersebut. Gulungan kawat inilah yang nantinya akan membuat alat masak memanas dan mampu membuat makanan matang
Kompor ini pun dianggap lebih aman untuk dipakai karena tanpa api atau asap. Risiko kebakaran atau gangguan kesehatan jadi lebih minim. Bukan cuma bikin lebih aman dan nyaman, kompor listrik disebut jauh lebih merata penyebaran panasnya dibandingkan dengan kompor jenis lainnya.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan soal sejumlah keunggulan dari kompor ini.
“PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien,” ujarnya, Rabu (6/4/2022).
Dia pun menyebut kompor induksi sebagai kompor yang praktis untuk digunakan. Kalau memakainya, kamu nggak perlu kerepotan isi ulang tabung LPG. Asalkan ada listrik, kompormu juga bakal bisa dipakai setiap saat, Millens.
Lebih Hemat Mana?
Kembali ke pembahasan semula, kompor jenis mana sih yang lebih hemat? Berdasarkan uji coba yang dilakukan PLN, dihasilkan fakta kalau rata-rata rumah tangga kecil menghabiskan LPG subsidi sebanyak 11,4 kg atau jika dirupiahkan jadi Rp 79.400 per bulan. Kalau hitungan ini ditambah dengan subsidi pemerintah sebanyak Rp 125.400, maka biaya penggunaan gas elpiji mencapai Rp 204.800 per bulan.
Bagaimana dengan kompor listrik? Jika patokannya adalah tarif listrik non-subsidi Rp 1.444,7 per 1 kWh dan kompor listrik bisa menghabiskan 82 kWh per bulan, maka setiap bulannya bakal menghabiskan biaya Rp 118.465.
Meski jika hitungan subsidi pemerintah untuk gas dihilangkan, biaya penggunaan kompor listrik terkesan lebih mahal, Agung Murdifi mengklaim kompor listrik membuat waktu masak jadi lebih cepat sehingga tetap jauh lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan kompor gas.
Kesimpulan penelitian PLN adalah, jika konversi kompor gas ke kompor listrik bisa dilakukan sampai 300 ribu pengguna per tahun, bisa membuat subsidi LPG dihemat Rp 450 miliar. Biaya impor LPG juga bisa ditekan sampai Rp 220 miliar.
Hm, kalau menurutmu, yang lebih berhemat dengan adanya konversi ini masyarakat atau negara sih, Millens? (Det, Kom/IB09/E05)