BerandaHits
Sabtu, 29 Mei 2020 11:27

Sambut New Normal, Kemendikbud Siapkan Mekanisme Pembukaan Sekolah

Rencananya, sekolah dan kegiatan belajar mengajar (KBM) akan kembali dibuka demi menyambut new normal di Indonesia. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Kemendikbud akan mengumumkan mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah minggu depan. Keputusan pembukaan sekolah ini akan diputuskan setelah Kemendikbud berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Rencananya, hanya sekolah di wilayah zona hijau saja yang akan dibuka.

Inibaru.id – Penanganan Covid-19 di Indonesia mulai memasuki fase new normal. Salah satu bidang yang kini mulai bersiap menyambut hal ini adalah pendidikan. Sebagaimana diketahui, sebelumnya sekolah-sekolah dan perguruan tinggi ditutup demi memutus rantai penularan Covid-19. Lantas, apakah dengan adanya fase new normal ini, sekolah akan kembali dibuka?

Mekanisme, syarat, dan protokol pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tengah digodok oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal ini disebabkan oleh rencana tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai pada 13 Juli 2020.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan, mekanisme pembukaan kembali KBM di sekolah menunggu keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Saat ini, Kemendikbud tengah mempersiapkan mekanisme tersebut dengan para ahli.

“Mekanismenya (pembukaan sekolah) menunggu pengumuman dari Pak Menteri (Nadiem Makarim) minggu depan,” katanya pada Kamis (28/5/2020).

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad. (Detik/Zaki Alfaribi)<br>

Hamid menerangkan, pembukaan sekolah nggak serta merta akan dilakukan tanpa perhitungan. Pembukaan ini harus berdasarkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 baik di tingkat pusat ataupun daerah. Menurutnya, sebagian besar daerah nanti akan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Terlebih pada daerah dengan zona merah atau kuning. Sementara itu, sekolah yang boleh buka ada di zona hijau.

Menanggapi itu, ketua Federasi Serikat Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan menilai KBM di sekolah sebenarnya belum siap digelar. Alasan utamanya terletak pada infrastruktur dan tenaga pendidik. Sebagai contoh, persyaratan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan di sekolah atau pemberian jarak antar siswa sulit dipenuhi sebagian besar sekolah.

FAGI memberikan alternatif berupa sekolah membagi siswa menjadi dua shift, kelas pagi dan siang. Tapi, menurutnya hal tersebut juga sulit diwujudkan karena tenaga para pendidik akan terkuras habis. Belum lagi adanya kewajiban bagi sekolah untuk melakukan pemeriksaan rapid test pada tenaga pendidik, siswa, dan staf sekolah.

"Sekolah mau mengadakan rapid test juga mahal kan, apalagi kalau sampai dibebankan ke orang tua ini akan berat. Agak berat kalau di bulan Juli, kalau melihat kurva pandemik masih naik," lanjut Iwan.

Pelaksanaan new normal di sekolah. (AP/Kim Jun-beom)

Wakil Sekretaris Jenderal FAGI Satriwan Salim menyarankan, rencana pembukaan sekolah pada Juli nanti harus dipikirkan matang-matang dan nggak tergesa-gesa. Mesti memperhatikan data penanganan Covid-19 pada tiap wilayah. Hal ini menuntut adanya koordinasi, komunikasi, dan validitas data yang mumpuni. Sarana pendukung juga harus disiapkan.

“Sekolah harus menyiapkan hand sanitizer di tiap ruangan; sabun cuci tangan; perbanyak keran cuci tangan; semua warga sekolah wajib mengenakan masker; penyediaan APD di UKS/klinik sekolah; dan menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat," ucapnya.

Kalau menurut kamu, kegiatan belajar di sekolah memang sudah bisa dimulai kembali atau sebaiknya nggak dulu, Millens? (Det/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024