BerandaHits
Jumat, 14 Sep 2023 08:57

Saat Stres, Tumbuhan Mengeluarkan Suara Berisik

Ilustrasi: Jika kekurangan air atau dipangkas tiba-tiba, tumbuhan akan mengeluarkan suara. (Pixabay/Ray_Shrewberry)

Stres karena kekurangan air atau dipangkas bisa membuat tumbuhan mengeluarkan suara dengan frekuensi yang sangat tinggi. Manusia nggak bisa mendengarnya, tapi makhluk hidup lain di lingkungannya kemungkinan bisa mendengarnya.

Inibaru.id - Buat yang mengira tumbuhan adalah makhluk hidup yang pasif dan hanya bisa tumbuh subur atau mati layu, kamu perlu mendengar hasil penelitian ini, Millens. Sebuah penelitian di Israel mengatakan, tumbuhan mengeluarkan suara jika mereka sedang stres. Sayangnya, suara tumbuhan yang stres itu tetap saja nggak bisa terdengar oleh telinga kita.

Penelitian ini telah dilakukan selama enam tahun oleh peneliti di Tel Aviv University, Israel. Mereka menyebut tumbuhan mengeluarkan suara bising sewaktu sedang stres. Misalnya, ketika tumbuhan itu sedang dipangkas atau kekurangan air.

Lalu, kenapa kita sebagai manusia nggak bisa mendengarnya? Penelitian yang diterbitkan akhir bulan lalu dalam jurrnal Cell Press itu mengatakan frekuensi suara itu terlalu tinggi bagi telinga kita sehingga kita nggak dapat mendengarnya. Tapi, serangga atau mamalia mungkin bisa mendengarnya.

Merekam Suara Tumbuhan

Melansir dari Voaindonesia (4/4/2023), dalam meneliti suara tumbuhan, tim ini nggak main-main, Millens. Mereka menggunakan mikrofon untuk merekam suara tomat, tembakau dan tanaman lainnya dalam kondisi sehat maupun stres.

Penulis utama penelitian itu, pakar biologi evolusi di Tel Aviv University Lilach Hadany mengatakan, “Kami merekam suara yang dipancarkan tumbuhan. Kami banyak menggunakan tomat dan tembakau. Kami juga merekam gandum, jagung, anggur, kaktus.”

Ilustrasi: Tumbuhan mengeluarkan suara adalah cara mereka berinteraksi dengan lingkungan.(Unsplash/Markus Spiske)

Mereka lalu menggunakan berbagai metode untuk membuat tumbuhan stres. Kebanyakan dengan dua jenis stres, yakni membuat tanaman kering dan memotongnya dengan gunting. Dalam kedua kasus itu, kata Hadany, tumbuhan mengeluarkan suara.

Selama dehidrasi, kalau peneliti berhenti menyiram, tumbuhan mulai mengeluarkan suara yang mencapai puncaknya pada hari kedua.

Rekaman dilakukan di sebuah kamar akustik yang kedap suara dan di dalam rumah kaca. Setelah merekam, para peneliti membuat algoritma komputer untuk membedakan antara tanaman yang nggak stres, yang kehausan dan yang dipangkas.

“Kami merekam suara yang dipancarkan tanaman tomat. Ini adalah suara ultrasonik, jadi manusia tidak dapat mendengarnya. Untuk memperlihatkan seperti apa suara itu, kami merekam banyak suara. Mengumpulkannya dalam kerangka waktu yang singkat dan kami mengubah frekuensinya sehingga telinga manusia dapat mendengarnya,” salah seorang peneliti, Yehuda Anikster dari Fakultas Ilmu Tumbuhan.

Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan

Pasti kamu bertanya-tanya kenapa tumbuhan mengeluarkan suara? Apakah itu bisa kita artikan semacam "jeritan" atau tanda "protes"? Menurut Handany, belum jelas mengapa tumbuhan mengeluarkan suara. Dia menjawab bahwa ada dua kemungkinan tentang itu.

Pertama, sebagai cara berkomunikasi, dan opsi kedua adalah sebagai produk sela dari proses fisiologi. Ini berarti ada suara-suara beredar di udara yang mengandung informasi, sehingga organisme yang mungkin menganggap suara itu relevan, mungkin dapat berkembang untuk menanggapinya.

Salah satu yang juga belum bisa dijawab oleh penelitian ini adalah apakah tumbuhan ingin menarik hewan penyerbuk atau mengalihkan perhatian predator. Tapi yang jelas, suara-suara tersebut adalah cara tumbuhan berinteraksi dengan lingkungan. Sebab, meski kita nggak mendengarnya, makhluk hidup lain seperti ngengat, tikus, kelelawar bisa mendengarnya.

Nah, kamu punya tumbuhan kesayangan di rumah, Millens? Jangan biarkan mereka menjerit karena stres, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024