BerandaHits
Sabtu, 4 Jul 2025 19:44

Robot Polisi dan Robot Anjing Polri; Inovasi Canggih atau Prioritas yang Salah Kaprah?

Polri memperkenalkan 30 robot saat defile dalam puncak HUT Bhayangkara ke-79, Selasa (1/7). (Ist via Detik)

Polri memamerkan robot humanoid dan robot anjing demi meningkatkan pelayanan dan keamanan. Namun, mahalnya biaya pengadaan dan minimnya transparansi membuat publik bertanya apakah ini benar-benar prioritas utama institusi yang masih dihantui kasus kekerasan aparat?

Inibaru.id - Ada yang berbeda dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-79. Deretan robot humanoid, robot anjing, tank mini, hingga drone tampil gagah di hadapan publik dalam defile puncak HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Selasa (1/7). Polri menamainya Ropi (robot pintar) yang diklaim bakal membantu tugas-tugas keamanan.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa penggunaan robot kepolisian bukan hal baru di dunia. "Thailand sudah memperkenalkan robot humanoid-nya. Dubai sudah menyatakan juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan, Tiongkok sudah uji coba robot polisi untuk patroli dan Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR [search and rescue]," ujarnya, Senin (30/6) melansir BBC.

Kata Sandi, proyek robot tersebut telah dibahas dalam rencana strategis Polri periode 2025 hingga 2045. Untuk program robot anjing, Polri bakal mulai menggunakan anggaran tahun 2026.

Dalam pengadaan robot, Polri bekerja sama dengan PT Sari Teknologi dan Ezra Robotics untuk mengembangkan perangkat ini. Robot humanoid dirancang melakukan pengenalan wajah, patroli, hingga pemantauan lalu lintas. Sementara robot anjing I-K9 dilengkapi AI untuk mendeteksi bahan berbahaya dan membubarkan kerumunan lewat suara ultrasonik.

Minim Informasi

ICW minta Polri untuk mengumumkan anggaran pembelian robot humanoid. (Tempo/M Taufan Rengganis)

Meski terkesan keren, namun kemunculan robot-robot ini justru langsung memicu pertanyaan kritis. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah, menyoroti transparansi pengadaan yang minim informasi. “Berdasarkan hasil penelusuran ICW terhadap perencanaan Polri dari Sistem Rencana Umum Pengadaan, tidak ditemukan adanya informasi mengenai perencanaan pengadaan robot,” katanya, Selasa (1/7).

Harga robot ini pun bukan main. Satu robot humanoid diperkirakan lebih dari Rp250 juta, sedangkan robot anjing nyaris Rp3 miliar. Nilai itu lebih besar dibanding biaya perawatan Rumah Sakit Bhayangkara di Blora yang hanya Rp89 juta.

Di sisi lain, pegiat hukum menilai prioritas Polri seharusnya bukan pada kecanggihan teknologi, melainkan pada kualitas penegakan hukum yang kerap dikeluhkan masyarakat.

Hal ini dikemukakan Julius Ibrani dari Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI). “Laporan masyarakat tidak direspons atau dicuekin sama polisi. Ini yang sering viral, sehingga muncul istilah ‘no viral, no justice’.

Menurutnya, di tengah berbagai kasus kekerasan polisi yang mencoreng wajah institusi, mulai penyiksaan hingga pembunuhan, kehadiran robot justru dinilai menjauhkan Polri dari pembenahan internal.

“Kalau mau menyelesaikan masalah lewat digital dan teknologi, selesaikan dulu kasus-kasus kejahatan siber yang marak, bukan malah beli robot,” tegas Julius.

Maka, pertanyaannya: robot-robot ini benar-benar jawaban untuk masalah kepolisian, atau hanya sekadar etalase inovasi yang belum menyentuh akar persoalan? Bagaimana menurutmu, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: