BerandaHits
Sabtu, 28 Jul 2023 09:05

Puluhan Juta Ton Makanan Terbuang Tiap Tahun; Stop Boros Pangan!

Jutaan ton makanan yang terbuang dapat menghidupi 61-125 juta orang atau 29-47 persen populasi rakyat Indonesia. (Istimewa)

Sebanyak puluhan juta ton makanan layak makan terbuang sia-sia tiap tahun karena kelebihan pasokan. Selain menimbulkan kerugian, banyaknya makanan berlebih itu seharusnya bisa menyelamatkan jutaan orang yang kelaparan.

Inibaru.id - Di sekitar kita sering terjadi ketimpangan antara orang yang kekurangan makanan dengan kelebihan makanan. Khusus untuk yang kelebihan, makanan yang ada dan layak makan sampai harus dibuang ke tempat sampah. Sayang sekali ya, Millens?

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, berdasarkaan studi Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional, pada kurun waktu tahun 2000-2019 Indonesia menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan per tahun. FYI, makanan yang dimaksud adalah makanan yang nggak dimakan karena kelebihan pasokan.

Seharusnya, jutaan ton sampah makanan tersebut dapat menghidupi 61-125 juta orang atau 29-47 persen populasi rakyat Indonesia. Sedangkan jika dihitung secara ekonomi, penyusutan dan pemborosan pangan (food loss and waste) itu telah mengakibatkan kerugian sekitar Rp551 triliun atau setara dengan US$36,6 miliar.

Karena kerugian yang sangat besar, Arief mengajak kita untuk melakukan gerakaan 'Stop Boros Pangan'. Gerakan bersama dari seluruh lapisan masyarakat itu mengingatkan kita bahwa sekarang ancaman krisis pangan global kian nyata.

Kebijakan Pemerintah

Food bank di luar negeri menyalurkan mereka yang kelebihan makanan kepada yang kekurangan makanan. (BBC)

Dilansir dari Detik, Jumat (28/7/2023), Arief menjelaskan poin terbesar yang berpengaruh dalam food loss and waste terjadi pada tahap konsumsi. Hal itulah yang menjadi acuan pemerintah dalam merumuskan kebijakan.

"Dalam menghadapi isu food loss and waste, Indonesia telah mengidentifikasi beberapa kebijakan, antara lain dengan mengubah perilaku, peningkatan support system, penguatan regulasi, optimalisasi pendanaan, pemanfaatan food loss and waste, pengembangan kajian, serta pendataan food loss and waste," ujarnya.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kelebihan makanan yang berujung pada pembuangan, sementara seharusnya makanan tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain seharusnya bisa disikapi dengan lebih bijaksana. Bagaimana caranya? Arief memaparkan hal itu bisa ditangani dengan membuat platform dan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan tiga kelompok pelaku.

Kelompok pertama adalah penyedia makanan atau donatur yang meliputi restoran, hotel, retail, dan penjual makanan lainnya. Kelompok kedua adalah organisasi sosial yang menjadi food hub yang bertugas dalam menghubungkan penyedia makanan dengan kelompok penerima, seperti FoodBank of Indonesia, Yayasan Surplus, Badan Amil Zakat Nasional, dan lain-lain.

"Kelompok terakhir adalah kelompok penerima manfaat yang tengah menghadapi masalah kekurangan pangan di antaranya anak-anak, lansia, panti asuhan dan pihak-pihak yang membutuhkan," ungkapnya.

Kita doakan saja semoga penyaluran pangan yang dilakukan lintas sektor tersebut bisa terlaksana sesuai harapan sehingga nggak akan ada lagi makanan layak makan yang berakhir di tempat sampah. Sebagai masyarakat yang cinta lingkungan, kita juga sebaiknya menyukseskan gerakan nasional 'Stop Boros Pangan' ini ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: