BerandaHits
Selasa, 29 Jan 2018 11:11

Gorengan Konvensional dan Gorengan Zaman Now

Pisang nugget. (Viva.co.id)

Seiring dengan kemajuan zaman, gorengan mematut diri dengan pelbagai bentuk. Bersamaan dengan itu, gorengan konvensional juga terus mencoba eksis dalam persaingan yang kian sengit. Siapa yang menang?

Inibaru.id – Gorengan memang nggak ada matinya ya, Millens. Inovasi pada penganan yang satu ini juga terus dilakukan. Dari semula gorengan konvensional yang hanya berupa pisang, tempe, atau tahu, yang dibalut adonan tepung terigu lalu digoreng, gorengan bermetamorfosis menjadi sajian modern yang dibuat dengan aneka cara.

Gorengan yang semula dijajakan di pinggir jalan dengan lapak alakadarnya telah merambah ke kafe-kafe dan tempat nongkrong elite hingga hotel bintang lima. Namanya pun berubah, jadi keminggris atau istilah-istilah yang mungkin kita sendiri sulit mengucapkannya.

Persaingan penjual gorengan pun menjadi kian sengit. Penjual gorengan konvensional saling sikut dengan penjual gorengan kontemporer. Siapa yang menang? Hm, entahlah. Yang pasti, pilihan konsumen kini jadi semakin beragam.

Nah, di antara semua gorengan "kontemporer" yang banyak digandrungi masyarakat, khususnya anak muda, Pisang Nugget adalah juaranya. Resep penganan satu ini menjadi yang paling banyak dicari di Google selama 2017 lalu. Para penjaja gorengan tersebut juga tersebar dari kaki lima hingga bintang lima.

Baca juga:
Gorengan, Penganan Semua Kalangan
Gorengan dari Seluruh Dunia

Secara umum, pisang nugget adalah bentuk pengembangan dari pisang goreng konvensional, Millens. Pisang yang semula hanya digoreng setelah dibalut adonan tepung, kini dibuat seperti nugget, termasuk diberi taburan tepung roti dan topping di atasnya.

Seorang penjual pisang nugget, Egida Widyo Arti, mengaku, pasar saat ini memang tengah tren dengan pisang nugget. Karena alasan itu pulalah dia memutuskan membuka usaha pisang nugget.

“Pisang nugget lagi tren, sedangkan di tempatku belum banyak yang jual,” ujar mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) itu.

Sebelum berjualan pisang nugget, Egida sempat menjajal peruntungan dengan berjualan salad buah. Namun, dia beralih mencoba berjualan pisang nugget karena lebih menarik.

Nggak Khawatir

Nggak semua pedagang gorengan konvensional mengaku tersaingi dengan kehadiran gpenjual gorengan kontemporer. Bagi mereka, inovasi nggak masalah.

Nahwi, salah seorang penjual gorengan "Pisang Molen Bu Tastik” mengatakan, dirinya nggak pernah sekalipun merasa khawatir dengan kehadiran gorengan-gorengan modern yang saat ini banyak dijajakan di banyak tempat.

“Saya berani dalam soal rasa,” ungkap Nahwi.

Baca juga:
Jamu dan Kopi Indonesia Jadi Favorit di ATF 2018
Karya Terbaik Dari Lego yang Kini Berusia 60 Tahun

Yang terpenting, tambahnya, adalah rasa gorengannya. Bila gorengan yang dijualnya enak, Nahwi yakin pembeli juga bakal kembali lagi kepada dirinya.

Yap, betul banget! Besar kemungkinan bisnis gorengan bakal terus laris sih ya. Selain karena nggak memandang musim, penganan yang satu ini memang bisa dipastikan bakal selalu punya pembeli. Mau panas, mau hujan, gorengan bakal selalu di hati, eh, mulut pencintanya.

Mm, kalau pilihan gorengan konvensional atau gorengan "zaman now" sih itu masalah selera saja ya, Millens. Kamu gimana? (IF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024