Inibaru.id - Siapa menyangka inuman tradisional "jamu" yang di Indonesia mulai ditinggalkan peminatnya justru menjadi sajian primadona pada gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2018 di Chiang Mai, Thailand. Dalam forum yang digelar pada 22-26 Januari 2018 itu, jamu khas Tanah Air ludes diserbu wisatawan. Bahkan, persediaannya sudah habis sehari sebelum gelaran selesai lo, Millens.
Seperti ditulis Kompas.com, Jumat (26/01/18), peracik jamu di Pavillium Indonesia, Mutia, mengaku sampai kewalahan lantaran persedian yang dia bawa habis. Dirinya pun terpaksa membuka sample jamu yang tadinya hanya untuk dipajang. Hm, laris manis!
“Saya bawa 10 botol besar (1,5 liter) habis, jadi buka yang display. Sampai jeruk nipisnya juga habis nih, bingung,” terang Mutia.
Nggak cuma jamu, kopi Indonesia juga setali tiga uang. Dari sekian banyak stand, Indonesia jadi satu-satunya stand yang menyajikan kopi dan jamu yang khas.
Baca juga:
Gorengan, Penganan Semua Kalangan
Gorengan Konvensional dan Gorengan Zaman Now
M. Rifat, barista dari Indonesia mengatakan, penyuka kopi Indonesia cukup merata. Mereka, lanjutnya, datang dari Eropa, Asia, hingga ASEAN. Kebanyakan dari mereka nggak memedulikan jenis dan asal daerah kopi tersebut.
“Saya bawa sembilan kilogram kopi, Mandaling dan Sidikalang. Pada hari terakhir sisa tiga kilo,” terangnya.
Berbagai Daerah
Jenis kopi dan jamu yang diboyong ke acara forum pariwisata tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk kopi, peserta dari Indonesia mengikutsertakan kopi arabica Mandailing dan Sidikalang. Sementara untuk jamu adalah Bir Mataram dari Yogyakarta dan Jakencruk dari Wonosobo.
Gimana pengunjung? Salah seorang pelaku industri pariwisata asal Thailand, Alysa Rungrueng, mengatakan, keduanya enak. Dia bahkan mengaku telah bolak balik beberapa kali untuk menikamati keduanya selama tiga hari acara berlangsung.
Menurutnya, rasa kopi Indonesia kuat saat diseruput. Satu shot kopi indoneisa seperti dua shot kopi Thailand. Sementara, jamu Indonesia, akunya, amat menyegarkan, terutama Jakencruk.
“Kalau diminta memilih salah satu, jamu Indonesia saya paling suka,” ujarnya.
Baca juga:
Alami Penganiayaan, Kondisi Kiai Umar Basri Semakin Membaik
Karya Terbaik Dari Lego yang Kini Berusia 60 Tahun
ATF merupakan usaha regional untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai satu destinasi wisata. Pada ATF Chiang Mai, Kemenpar RI mengirimkan 43 item perwakilan. Booth Indonesia diisi perwakilan industri tour dan travel, industri atraksi dan pertunjukan, hingga hotel dan resort.
Hm, simak baik-baik tuh, Millens! Yang di luar negeri saja suka sama jamu, kok. Masak kita yang punya kekayaan kuliner itu malah melupakannya? (SR/GIL)