Inibaru.id -Hidup panjang telah lama menjadi obsesi manusia sejak zaman kuno. Dari legenda air kehidupan hingga teknologi anti-aging masa kini, hasrat untuk menunda ajal terus hidup dalam berbagai bentuk.
Di era modern, sains bahkan menawarkan kemungkinan untuk memperpanjang usia secara signifikan. Namun, di balik pencarian ini, tersimpan pertanyaan besar: mengapa kita begitu ingin hidup lebih lama?
Apakah ini murni soal ketakutan akan kematian, atau justru karena kita terlalu mencintai hidup dan belum siap melepaskannya?
Sebenarnya, pertanyaan tentang mengapa manusia terobsesi untuk panjang umur menyentuh aspek yang sangat mendasar. Yuk kulik berbagai alasan di baliknya!
1. Ketakutan terhadap kematian
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang benar-benar sadar bahwa hidupnya terbatas. Kesadaran ini menciptakan ketakutan yang dalam terhadap akhir, ketidakpastian setelah kematian, dan kehilangan semua yang dicintai. Memperpanjang umur dianggap sebagai cara menunda ketakutan terbesar ini.
2. Hasrat untuk menikmati hidup lebih lama
Semakin berkembang peradaban, semakin banyak hal yang bisa dinikmati: seni, teknologi, cinta, makanan, perjalanan, pengetahuan. Maka wajar jika banyak orang merasa satu kehidupan “terlalu singkat” untuk menjelajahi semua potensi kebahagiaan yang ada di dunia.
3. Dorongan untuk terus merasa relevan dan berkontribusi

Bagi sebagian orang, hidup panjang berarti punya lebih banyak waktu untuk meninggalkan jejak, mewujudkan mimpi, atau memperbaiki kesalahan. Mereka ingin melihat dunia berubah, dan bahkan terlibat dalam perubahan itu selama mungkin.
Baca Juga:
Benarkah Olahraga Bikin Muka Awet Muda?4. Janji ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan medis, genetika, dan bioteknologi menciptakan harapan bahwa hidup panjang bukan lagi mitos. Ketika sesuatu tampak mungkin secara ilmiah, obsesi terhadapnya pun tumbuh —terutama dalam budaya yang memuja kemudaan dan produktivitas.
5. Nilai sosial dan ekonomi
Dalam masyarakat modern, umur panjang sering dihubungkan dengan kesuksesan: mampu hidup sehat dan aktif hingga usia lanjut adalah “prestasi” yang dikagumi. Bahkan industri anti-aging menjadi pasar miliaran dolar yang tumbuh pesat.
6. Dorongan spiritual dan filosofis
Dalam banyak budaya dan agama, umur panjang dilihat sebagai berkah atau bukti kebijaksanaan hidup. Dalam filosofi Timur, panjang umur juga dikaitkan dengan keharmonisan dengan alam dan kebajikan pribadi.
Obsesi manusia terhadap umur panjang adalah cermin dari rasa ingin bertahan, takut, ingin tahu, dan juga mencintai hidup. Tapi pertanyaan yang tak kalah penting: Apakah kualitas hidup juga menjadi fokus, atau hanya kuantitasnya? Sebab panjang umur tanpa makna bukanlah kehidupan yang benar-benar diinginkan.
Kalau kamu punya keinginan buat panjang umur juga nggak, Millens? Apa nih yang menjadi alasanmu? (Siti Zumrokhatun/E05)